Video berdurasi kurang dari sepuluh detik itu viral di media sosial. Lokasi syuting video tepat berada di dekat Jembatan Sungai Alalak. Banyak netizen mencibir untuk mengutuk tindakan ini. Bukan tanpa alasan, mengingat aksi yang dilakukan pada malam hari itu sempat membuat kaget para pengguna jalan hingga menimbulkan kecelakaan.
Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui siapa pembuat konten tersebut, dan kapan kejadian tersebut terjadi. Namun satu hal yang pasti, video tersebut menjadi viral di bulan Ramadhan ini. Penayangan video tersebut menarik perhatian Polres Banjarmasin Utara. Satuan Reserse Kriminal Polres Banjarmasin Utara, Iptu Sudirno mengatakan, pihaknya sedang menindaklanjuti masalah ini.
“Kami sedang menindaklanjuti dan menyelidiki siapa yang membuat atau terlibat dalam konten tersebut,” katanya mewakili Kapolres Banjarmasin Utara, Kompol Agus Sugianto, (11/4).
Sudirno mengatakan belum ada informasi lebih lanjut terkait video viral tersebut. Bahkan, dari malam hingga subuh, pihaknya juga sudah melakukan pengecekan ke lapangan. “Namun, kami tidak menemukan tindakan seperti itu,” tambahnya.
Bagaimana dengan penduduk setempat? Selama ini warga mengetahui adanya pocong yang melintasi jalan tersebut hanya dari media sosial. Namun, bukan berarti titik terangnya tidak sedikit. Salah satunya diungkapkan oleh Muja. Para pemuda yang setiap hari menjaga warung di kawasan itu menduga aksi itu dilakukan sejumlah pemuda untuk membangunkan subuh. “Saya pernah lihat dari sekelompok pemuda yang naik pikap, salah satunya memakai kostum hantu pocong,” katanya.
“Apakah orang yang sama atau tidak, saya tidak tahu. Yang di pikap menabuh gendang atau suara lain untuk membangunkan subuh,” tambahnya. Muja juga mengatakan, rombongan pemuda yang memakai mobil bak terbuka itu lewat begitu saja. Tidak berhenti di area jembatan, lalu membuat konten seperti yang ada di video.
“Meski begitu, saya tidak setuju dengan konten seperti itu. Membahayakan. Saya khawatir nanti ada yang benar-benar mengira itu pocong, mengagetkan orang, dan keamanan terganggu,” ujarnya. Aksi tersebut juga sangat disayangkan Satpol PP Banjarmasin. agar perilaku seperti ini tidak terjadi lagi,” kata Kepala Satpol PP Banjarmasin Ahmad Muzaiyin kemarin.
Sebagai upaya pencegahan, kata Muzaiyin, pihaknya juga ikut mengintensifkan patroli. Patroli dilakukan dari pagi hingga malam hari. “Sebenarnya patroli rutin sudah kita lakukan ke beberapa titik rawan. Termasuk di kawasan Jalan Hasan Basry atau Kayutangi,” ujarnya. “Bahkan sudah beberapa kali juga menggelar kegiatan bersama dengan jajaran Polresta, Kodim dan sebagainya,” pungkasnya.
Lantas, apakah kejadian itu juga terpantau dengan kamera pengintai yang dipasang Dinas Perhubungan (Dishub) Banjarmasin?
Dikonfirmasi hal itu, Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Banjarmasin, Febpry Ghara Utama mengaku belum mengetahuinya. Menurut dia, posisi isi dibuat di bagian bawah jembatan. Tepatnya dari arah Kabupaten Barito Kuala (Batola) menuju Kota Banjarmasin.
“Kalau dicari mungkin agak susah. Jadi untuk sementara kita hanya bisa mengimbau keselamatan lalu lintas, hentikan kegiatan yang tidak berguna seperti itu. Agar tidak membahayakan pengguna jalan lain. Menurut Febpry, meski hanya konten , itu bisa mengejutkan pengguna jalan yang lewat.
Jadi, apakah mereka sudah mengambil tindakan? Febpry mengatakan, pihaknya akan memaksimalkan pemantauan kamera pengintai yang dipasang di sekitar lokasi. Jika terpantau, pihaknya akan segera menginformasikan kepada pihak terkait. Baik polisi maupun aparat penegak peraturan daerah alias Satpol PP.
“Dalam waktu dekat, umumnya menjelang Idul Fitri, kami juga akan berkoordinasi dengan rekan-rekan di polisi lalu lintas. Apakah perlu dibangun posko di daerah itu, atau tidak ke depannya,” pungkasnya.