BPOM Manado mengajak media dan masyarakat untuk bekerja sama dalam pengawasan kinerja mereka. BPOM Manado memiliki 21 Balai Besar BPOM, 12 Balai POM, dan 40 Loka POM yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Kepala BPOM Manado, Hariani, menyatakan bahwa masyarakat harus teredukasi tentang tugas dan tanggung jawab BPOM serta mengawasi kinerja BPOM.
“Diperlukan teman-teman media untuk mendidik masyarakat agar mereka bisa melindungi diri dari potensi kejahatan di bidang obat dan makanan,” ujar Hariani saat Gathering Insan Media bersama Balai POM Manado. Beberapa cara sederhana untuk mendukung tugas BPOM adalah dengan melakukan cek kemasan, cek izin edar, dan cek tanggal kadaluarsa pada obat dan produk makanan kemasan.
BPOM Manado juga melakukan penguatan pengawasan melalui Program Tarsius, Program Secara Adat, dan Program Mo Tangka. Selain itu, BPOM Manado memiliki Program Simpel Sampel, Ta Pe UMKM, Pawang Waseng, dan KIE 1000 Toga untuk meningkatkan pelayanan publik.
Masyarakat bisa melaporkan dugaan kejahatan di bidang obat dan makanan melalui media sosial BPOM Manado atau menghubungi nomor telepon layanan BPOM Manado. Secara internal, BPOM Manado melakukan reformasi birokrasi manajemen perubahan seperti Ruang Terpikkir, SETOR RB, Ta Pe RB, Nomoki deng Noni, Podcast, dan Sabua Perubahan. BPOM Manado juga menata pelaksana dan meningkatkan sistem manajemen SDM.
Hariani berharap masyarakat dapat membantu mereka berintegritas dalam menjalankan tugasnya. Dengan bekerja sama, BPOM dan masyarakat dapat memastikan bahwa obat dan makanan yang dijual aman untuk dikonsumsi.