BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN – Badan Pusat Statistik pada Senin (30/01/2023) merilis hasil pendataan SP2020 Formulir Panjang pada Juni 2022.
Berdasarkan data tersebut, jumlah penduduk di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) sebanyak 4,18 juta jiwa.
Mayoritas penduduk Kalimantan Selatan adalah laki-laki, dengan jumlah 2,11 juta jiwa. Sementara itu, penduduk perempuan sebanyak 2,07 juta jiwa.
Selanjutnya, dalam hasil LFSP2020 persentase penduduk lanjut usia di Kalsel meningkat dari 7,84 persen pada tahun 2020 menjadi 8,88 persen.
Baca juga: Penduduk Miskin di Kalsel Capai Lebih dari 201 Ribu Orang, BPS Sebut PHK Berperan
Baca juga: Sesuai Data BPS, Disnaker Klaim Sepanjang 2022 Badai PHK Tak Terjadi di Kalsel
Dalam kondisi ini, Kalimantan Selatan dinilai sedang memasuki masa transisi menuju era penduduk menua, dimana persentase penduduk berusia 60 tahun ke atas mencapai lebih dari 10 persen.
Sementara itu, tingkat migrasi seumur hidup meningkat dalam lima dekade terakhir, diperkirakan sekitar 11-12 penduduk Kalsel lahir di provinsi lain.
Jika diperhatikan trennya, tingkat migrasi seumur hidup cenderung meningkat dalam lima dekade terakhir.
Pada SP1971 tingkat migrasi seumur hidup hanya 3,96 persen dan akan terus meningkat menjadi 13,44 persen pada tahun 2020.
Tingkat migrasi seumur hidup untuk Kalimantan Selatan sedikit menurun dalam satu dekade terakhir sebesar 1,69 poin persentase.
Dan untuk pendatang seumur hidup dari generasi muda (pasca gen Z dan generasi z) lebih rendah dari generasi tua seperti generasi Gen X (19,75 persen) atau sekitar 20 dari 100.
Tertinggi kedua adalah generasi pre-bomber dan baby boomer (19,65 persen).
Jumlah kabupaten/kota terbanyak di Kalimantan Selatan yaitu Kota Banjarbaru (56,15 persen), Kabupaten Tanah Bumbu (35,07 persen), dan Kabupaten Barito Kuala (29,49 persen).
Sementara itu, tiga daerah dengan tingkat migrasi seumur hidup tertinggi antarkabupaten/kota adalah Kota Banjarmasin (33,76 persen), Kabupaten Hulu Sungai Utara (26,28 persen), dan Kabupaten Hulu Sungai Tengah (24,08 persen).
Deputi Bidang Statistik Sosial BPS, Ateng Hartoni, mengatakan dilihat dari data yang ditampilkan, selisih tahun 1971 dan 2022 terlihat peningkatan lebih dari tiga kali lipat arus migrasi masuk ke pulau Kalimantan, Sulawesi dan pulau lainnya selama beberapa waktu terakhir. lima dekade.
Baca juga: BPS Kalsel Prediksi Produksi Beras Masih Surplus Hingga Akhir 2022
Berdasarkan data longform, terlihat bahwa migrasi ke Kalimantan mengalami peningkatan. Ada beberapa hal yang dapat mendukung pulau Kalimantan seperti pengembangan usaha pertanian dan pengembangan IKN di Kalimantan.
“Tentu ini akan berpeluang, migrasi ke Pulau Kalimantan akan trend,” ujar Ateng dalam Launching Reformasi Birokrasi BPS 2023 dan Hasil Long FormSP 2022. (Banjarmasinpost.co.id/Mia Maulidya)