Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, hanya Kabupaten Tapin yang menjadi kabupaten dalam dua tahun terakhir yang angka kemiskinannya terus meningkat.
MENGUTIP Laman resmi BPS, Selasa (17/1/2023), Kabupaten Tapin periode 2020 angka kemiskinan mencapai 5.899, tahun 2021 naik menjadi 6.925, kemudian tahun 2022 naik lagi menjadi 6.982.
Seperti disampaikan Ahli Statistik Madya BPS Provinsi Kalsel Nurul Saban dalam keterangan pers virtualnya, Senin (16/1/2023), diketahui persentase penduduk miskin pada September 2022 sebesar 4,61 persen atau meningkat 0,12 poin. dibandingkan Maret 2022.
BACA: APRI Kabupaten Tapin Siap Ciptakan Lapangan Kerja Bagi Masyarakat
“Dengan kata lain, jumlah penduduk miskin di Kalsel pada September 2022 sebanyak 201,95 ribu orang, meningkat 6,25 ribu orang dibanding Maret 2022, dan bertambah 6,19 ribu orang dibanding September 2021,” jelasnya.
Dalam keterangan persnya, Nurul menjelaskan sejumlah peristiwa yang terjadi pada pertengahan Maret-September 2022 menjadi pendorong meningkatnya persentase penduduk miskin. Salah satunya adalah kebijakan pemerintah mencabut subsidi BBM.
“Pada awal September 2022, pemerintah memutuskan untuk mengalihkan subsidi BBM yang mengakibatkan kenaikan harga BBM khususnya Pertalite menjadi di atas 20 persen. Kenaikan harga ini tentunya sangat mempengaruhi belanja masyarakat untuk transportasi. Peningkatan juga berdampak pada transportasi barang dan jasa,” jelasnya.
Kenaikan harga ini tentunya berdampak pada peningkatan garis kemiskinan di Kalsel. Yakni, dari Rp553.073/kapita/bulan pada Maret 2022, naik 5,09 persen menjadi Rp581.229/kapita/bulan pada September 2022.
BACA JUGA: Lebih dari Setahun Pandemi di Banjarmasin: Angka Kemiskinan Meningkat, Jumlah Bantuan Turun
Komposisi garis kemiskinan terbesar adalah makanan Rp415.976 (71,57 persen) dan garis kemiskinan bukan makanan Rp165.253 (28,43 persen),” tambah Nurul.
Jadi jika dirata-ratakan maka pada bulan September 2022 rumah tangga miskin di Kalsel dengan jumlah anggota rumah tangga 4,93 maka garis kemiskinannya adalah Rp 2.865.459/rumah tangga/bulan.
Secara umum, persentase penduduk miskin di seluruh provinsi di Pulau Kalimantan pada September 2022 masih di bawah rata-rata nasional. Kalimantan Selatan merupakan provinsi dengan persentase penduduk miskin terendah di pulau Kalimantan, sedangkan Kalimantan Utara memiliki persentase penduduk miskin tertinggi.
Dari segi jumlah, Kalimantan Barat merupakan provinsi dengan jumlah penduduk miskin terbanyak, sedangkan Kalimantan Utara merupakan provinsi dengan jumlah penduduk miskin paling sedikit di Pulau Kalimantan. Namun secara nasional persentase dan jumlah penduduk miskin di Kalsel berada pada posisi kedua terendah setelah Provinsi Bali.
BACA LAGI: Merdeka ke-76, Masalah Kemiskinan Jadi Rekor Indonesia
Berikut data kemiskinan tingkat kabupaten/kota di Kalimantan Selatan, pertengahan 2020-2021 dan 2022:
- Kabupaten Tanah Laut tahun 2020 sebanyak 14.787, tahun 2021 naik menjadi 15.862 sedangkan tahun 2022 turun menjadi 13.541.
- Kotabaru, tahun 2020 sebanyak 14.597, tahun 2021 meningkat menjadi 16.834 dan tahun 2022 menurun menjadi 15.065.
- Kabupaten Banjar tahun 2020 sebanyak 15.124, tahun 2021 naik menjadi 18.067 dan tahun 2022 turun menjadi 16.711
- Kabupaten Batola tahun 2020 sebanyak 14.251, tahun 2021 naik menjadi 16.099 dan tahun 2022 turun menjadi 15.055.
- Kabupaten Tapin pada tahun 2020 sebanyak 5.899 pada tahun 2021 naik menjadi 6.925 kemudian pada tahun 2022 naik lagi menjadi 6.982.
- Kabupaten Hulu Sungai Selatan tahun 2020 sebanyak 12.385, tahun 2021 turun menjadi 11.466 dan tahun 2022 turun lagi menjadi 10.804.
- Kabupaten Hulu Sungai Tengah, tahun 2020 sebanyak 15.470, tahun 2021 naik menjadi 16.770 sedangkan tahun 2022 turun menjadi 16.144.
- Kabupaten Hulu Sungai Utara, tahun 2020 sebanyak 14.718, tahun 2021 naik menjadi 16.186 dan tahun 2022 turun menjadi 15.497.
- Kabupaten Tabalong, tahun 2020 sebanyak 14.695, tahun 2021 naik menjadi 16.128 dan tahun 2022 turun menjadi 15.243.
- Kabupaten Tanah Bumbu, tahun 2020 sebanyak 16.832, tahun 2021 naik menjadi 18.919 sedangkan tahun 2022 turun menjadi 17.216.
- Kabupaten Balangan, tahun 2020 sebanyak 7.064, tahun 2021 naik menjadi 8.062 sedangkan tahun 2022 turun menjadi 7.826.
- Kota Banjarmasin, tahun 2020 sebanyak 31.307, tahun 2021 naik menjadi 34.839 sedangkan tahun 2022 turun menjadi 34.009.
- Kota Banjarbaru, tahun 2020 jumlahnya 10.745, tahun 2021 naik menjadi 11.951 dan tahun 2022 turun menjadi 11.610.(rekam jejak)