Pawai takbiran yang digelar Dinas Olahraga Pemuda dan Pariwisata Balangan dibuka oleh Bupati Balangan Abdul Hadi.
Mendampingi mereka Kapolsek Balangan AKBP Riza Muttaqin, Dandim 1001/Amt-Blg Letkol Inf Dhuwi Hendradjaja, S.Sos, MI.Pol, Kadisporapar Balangan Akhriani dan pihak terkait lainnya.
Seluruh peserta pawai berkumpul di Masjid Al Akbar menuju jembatan Paringin. Di bundaran belok kiri melalui jalan menuju Amuntai dan masuk ke kompleks 25.
Rombongan akan menuju pasar modern Adaro kemudian kembali ke Jalan A Yani dan kembali ke Masjid Al Akbar.
Akhriani, Kepala Dinas Disporapar Balangan mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan pihak kepolisian, Dinas Perhubungan, Satpol PP, relawan dan seluruh panitia untuk membantu penyelenggaraan kegiatan tersebut.
“Di beberapa titik di jalur lalu lintas yang ramai akan dilakukan penataan dan petugas akan menjaga agar lalu lintas tetap lancar,” kata Akhriani.
Saat ini sudah ada posko Polres Balangan di kawasan eks Terminal Paringin, di mana anggotanya juga ada yang berjaga.
Para peserta juga diminta hanya mengisi satu mobil dengan lima orang agar pawai tidak dihadiri terlalu banyak orang. Ada 50 kelompok masyarakat yang masuk dalam daftar pawai takbiran yang digelar di Kabupaten Balangan.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Balangan Abdul Hadi meminta seluruh warga Balangan memaknai hari kemenangan Idul Fitri sebagai momen untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
Bersama dengan pemerintah daerah untuk mendukung pembangunan dan menciptakan suasana daerah yang kondusif.
“Momen ini juga diharapkan dapat meningkatkan hubungan baik antar umat,” ujarnya.
Salah satu peserta dari Desa Taruna Haur Batu, Kecamatan Paringin, Kabupaten Paringin, membuat patung ikan paus untuk dibawa saat pawai takbiran nanti.
Agus, salah satu pemuda yang ikut membuat patung tersebut mengatakan anggota karang taruna ikut memeriahkan pawai takbiran sebagai bentuk rasa syukur dan kemenangan setelah berpuasa di bulan Ramadhan selama satu bulan.
Dalam pawai takbiran ini juga menyiarkan ajaran Islam, termasuk mengingatkan peristiwa-peristiwa besar. Ia memilih membuat patung ikan berukuran besar untuk mengingatkan kisah Nabi Yunus AS.
Nabi Yunus AS adalah manusia pilihan Allah SWT yang dianugerahi mukjizat yang luar biasa. Dia mampu bertahan selama berhari-hari di dalam perut ikan paus dan keluar dengan selamat.