Bupati Hulu Sungai Selatan H. Achmad Fikry, hadir dan membuka secara resmi pembukaan pelajaran membaca Al-Qur’an, untuk pria/wanita dewasa dengan metode Tartir di Masjid Al Abrar, Desa Gambah Luar, Kecamatan Kandangan. Minggu (18/12/2022) sore.
SUNGAI SELATAN SELATAN, koranbanjar.net – Metode Tartir sudah memiliki anggota sebanyak 460 orang yang terdiri dari pria dan wanita, kegiatan ini diadakan setiap hari rabu dan minggu dan untuk informasi dan pendaftaran bisa datang langsung ke sekretariat Masjid Al Abrar Jl. Jenderal A. Yani Km.4 Desa Gambah Luar Kecamatan Kandangan Kabupaten Hulu Sungai Selatan dan bisa juga menghubungi di 085251955226.
Diawali dengan membaca Surah Al Fatihah bersama-sama, kemudian membaca bersama menyenandungkan doa Al-Qur’an, dilanjutkan dengan mengikat tanda pengenal secara simbolis untuk perwakilan anggota, dan diawali dengan pembelajaran pengukuhan metode Tartir oleh H. Yuseri Fauzi selaku penggagas kegiatan tersebut. metode.
Bupati Hulu Sungai Selatan H. Achmad Fikry, menyampaikan terima kasih kepada Majelis Dzikir & Wattalim Al Abrar Kandangan yang dipimpin oleh H. Yuseri Fauzi, S.Pd. Saya yang kembali berinovasi untuk memberikan pembelajaran Al-Qur’an kepada orang dewasa dengan metode tartir yang sudah dimulai.
“Ini langkah yang sangat bagus karena selama ini kami mengantar anak-anak ke TK Alquran, nah yang orang dewasa mungkin tidak terpikirkan, dia malah memikirkan itu jadi dia malah memikirkan metode untuk orang dewasa, metodenya bisa dimulai lagi nanti. interaksi di antara mereka,” kata Bupati.
Disampaikan pula bahwa Pemda I sangat berterima kasih dan juga sangat berterima kasih kepada beliau yang telah melahirkan metode ini.
“Semoga diberikan kemudahan bagi orang dewasa untuk belajar mengaji dan semoga semakin banyak yang mengikuti cara ini,” kata Bupati.
“Karena ini karyanya, pemda akan melindungi haknya dan akan mengajukan ke Kementerian Hukum dan HAM agar menjadi hak patennya, boleh saja ditiru, tapi dia yang menginisiasi metode Tartir,” ujar Bupati.
“Beliau mantan kepala sekolah dan juga seorang guru, beliau tahu betul metode pembelajaran dulu untuk anak-anak sekarang untuk dewasa, tentu Pemerintah akan mendukung ini dan kita lihat perkembangannya, semoga bisa terus berkembang, siapa tahu nanti tempat lain juga akan bertanya, untuk menyatakan kegiatan seperti ini,” pungkasnya.
H. Yuseri Fauzi selaku penggagas metode tersebut menjelaskan bahwa Tartir adalah tabuhan yaitu Tartir Alif Ba Ta, Tartir Ba Ta Alif dengan tabuhan agar dapat membacanya dengan cepat dan lancar sesuai dengan kaidah tajwid dan makhrajnya .
“Insya Allah satu bulan sudah bisa membaca Al-Qur’an dengan baik disertai tajwid dan makhraj langsung, 26 hari huruf hijayah kemudian sisa bacaannya diperbaiki, Insya Allah dalam satu bulan pertemuan sudah bisa membaca Al-Qur’ menggunakan metode Tartir,” katanya.
Terakhir beliau menyampaikan bahwa bagi masyarakat yang ingin mengikuti metode Tartir, di seberang Masjid Al Abrar terdapat kantor sekretariat masjid yang dapat mendaftar langsung, hal ini tidak hanya untuk anggota majelis tetapi masyarakat umum juga dapat mempelajari metode Tartir .
(mdr/kominfo HSS/rth)