Bupati H Anang Syakhfiani menginginkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tabalong ikut andil dalam meningkatkan jumlah pemilih.
Hal itu disampaikannya saat membuka rapat koordinasi pimpinan MUI se-Tabalong di Pendopo Bersinar, Kamis (8/6).
“Bagaimana MUI bisa menyukseskan pemilu 2024, ini bisa dimasukkan dalam khotbah bahwa tingkat partisipasi itu penting karena masih ada masyarakat kita yang menganggap ikut atau tidak memilih sama saja nasibnya,” ujarnya.
Anang mengatakan, yang terpenting dalam pemilu mendatang adalah bagaimana masyarakat Tabalong menggunakan hak pilihnya semaksimal mungkin.
“Angka partisipasi (pilkada) Tabalong 2019 sekitar 77 persen, coba kita targetkan 90 persen atau 95 persen. Kalau MK memutuskan sistem tertutup, tingkat partisipasi akan turun,” ujarnya.
Peningkatan partisipasi pemilih ini terkait dengan kebijakan pembangunan.
“Tidak langsung dinikmati oleh individu tetapi melalui program pembangunan, artinya kita harus meningkatkan tingkat partisipasinya,” ujarnya.
“Itu yang saya harapkan, mudah-mudahan ini bisa disikapi oleh MUI melalui rapat koordinasi hari ini,” kata Anang.
Sementara itu, Ketua MUI Tabalong KH Sabilarrusdi mengatakan rakor kali ini penting dan mendesak mengingat Pemilu 2024 mendatang.
“MUI sebagai ormas Islam terbesar diharapkan mampu memberikan rasa aman, sejuk, damai, rukun dan kondusif bagi umat dan masyarakat, dengan memberikan pencerahan dan pembelajaran politik yang sehat dan bermartabat,” ujarnya.
Ia menjelaskan, keberadaan MUI merupakan bagian penting yang berfungsi mempersatukan ummat dan menjadi perekat persatuan di tengah kontestasi politik nasional saat ini.
“Kesadaran membangun persaingan yang sehat juga harus menjadi pedoman semua pihak, termasuk MUI, dalam mendukung Pemilu 2024,” jelasnya.
Untuk mensukseskan pemilu 2024, ia meminta warga muslim sebagai bagian dari pemilih menggunakan hak pilihnya dengan sebaik-baiknya.
“Sehingga kita ikut menentukan pemimpin terbaik untuk lima tahun ke depan,” pungkasnya.
Rakor kali ini juga dihadiri oleh Ketua MUI Provinsi Kalimantan Selatan, KH. Husin Naparin dan Rektor UIN Antasari Banjarmasin, Prof Dr H Mujiburrahman.