Bupati Tabalong, Anang Syakhfiani memimpin pelaksanaan himbauan kesiapsiagaan penanganan bencana alam yang digelar Polres Tabalong, Selasa (29/11/2022).
TABALONG, koranbanjar.net – Aksi tersebut berlangsung di Mapolres Tabalong, dihadiri oleh Kapolres Tabalong AKBP Riza Muttaqin dan Kodim 1008/Tabalong, Czi Catur Witanto serta perwakilan dari UPBS, Senkom, Tagana, Dinas Sosial, BPBD, Basarnas, Damkar , Satpol-PP, anggota TNI dan Polri.
Dalam kesempatan itu, Anang menyampaikan harapannya agar tidak terjadi bencana di Kabupaten Tabalong meski pihaknya telah menggelar aksi siaga bencana.
“Mudah-mudahan bencana alam baik banjir maupun tanah longsor tidak pernah terjadi di Kabupaten Tabalong tahun ini atau tahun berikutnya,” harapnya.
Anang mengapresiasi Polda Kalsel, khususnya Polsek Tabalong yang telah berinisiatif melakukan kesiapsiagaan penanggulangan bencana alam di wilayahnya.
“Terima kasih Kapolda beserta jajarannya dan Kapolres telah mempersiapkan diri menghadapi bencana alam ini,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Bupati Anang juga membacakan pesan tertulis dari Kapolda Kalsel, Irjen Pol Andi Rian R Djajadi.
Ia mengatakan, aksi unjuk rasa yang digelar tersebut merupakan bentuk kesiapsiagaan Polda Kalsel bekerjasama dengan instansi terkait lainnya.
“Untuk mengantisipasi terjadinya bencana alam seperti banjir, tanah longsor dan puting beliung yang sering terjadi di wilayah Kalsel, apalagi saat memasuki musim penghujan seperti sekarang ini,” ujarnya.
BMKG memprediksi pada November 2022 hingga Februari 2023 di berbagai wilayah Indonesia berpotensi terjadi cuaca ekstrem seperti hujan lebat disertai petir dan angin kencang.
“Kondisi tersebut tentunya dapat menimbulkan dampak berupa bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, angin kencang atau puting beliung dan gelombang tinggi yang dapat mengganggu aktivitas bahkan keselamatan jiwa masyarakat,” jelasnya.
Anang mengatakan, saat ini wilayah Kalsel dilanda beberapa bencana, mulai dari banjir hingga angin puting beliung.
“Penanganan bencana di wilayah Kalsel tidak bisa hanya dilakukan oleh jajaran Polda Kalsel, namun perlu ada langkah penanganan yang komprehensif dan sinergis,” jelasnya.
Menurutnya, yang terpenting dalam penanganan bencana ini adalah keterlibatan seluruh lapisan masyarakat, pejabat pemerintah, TNI dan seluruh pemangku kepentingan terkait.
Bersama mereka satukan tekad untuk memulai aksi penanganan banjir, longsor dan puting beliung di provinsi Kalimantan Selatan agar hasilnya lebih optimal.
“Kita harus segera mengambil tindakan nyata baik dalam tataran preemtif maupun preventif untuk meminimalisir kerugian material dan menghindari luka-luka dan korban jiwa, jika memang terjadi bencana,” pungkas Anang.
(anb/slv)