BANJARMASINPOST.CO.ID, BARABAI – Sebanyak 23 calon tenaga pengajar dari berbagai sekolah di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) menggelar pameran hasil karyanya.
Workshop ke-7 dalam rangka Festival Panen Hasil Belajar dilaksanakan di Gedung Murakata, Kota Barabai, Kabupaten HST, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).
Para calon guru penggerak generasi ke-5 masing-masing memamerkan karyanya, menjaga stan pameran dengan berpakaian adat Banjar, Bugis, Dayak, Jawa dan daerah lainnya.
Karya yang ditampilkan adalah produk kreatif dan inovatif yaitu pemanfaatan barang bekas, sampah plastik, serta kertas dan karton menjadi berbagai produk bahkan alat peraga pendidikan hingga alat olahraga.
Ada juga pemanfaatan sampah organik untuk ekoenzim, sampah plastik dibuat ecobrick, dan pembuatan motif kain ecoprint dengan memanfaatkan daun sehingga menjadi produk yang ramah lingkungan.
Baca juga: Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak Tahun 2022 di Kota Banjarbaru Meningkat
Baca juga: Diusulkan Lagi 2023, Perusahaan Swasta Diminta Bantu Fasilitas Geopark Meratus
Selain itu, berbagai produk dan program yang telah dilaksanakan di sekolah juga akan dipamerkan.
Panitia Lokakarya Dewi Susanti menjelaskan bahwa pameran ini merupakan karya terbaik hasil inovasi penggerak calon guru guna memajukan dunia pendidikan.
Sebelumnya, HST telah meluluskan 9 orang guru penggerak gelombang 2. Tahun 2022, HST akan mendapatkan kuota batch 5.
“Workshop ke-7 ini merupakan puncak dari seluruh workshop yang diadakan setiap bulannya. Selama 6 bulan pendidikan dilakukan program-program karya terbaik dan inovasi dalam rangka memajukan pendidikan, sesuai program Kemendikbud bekerjasama dengan Balai Latihan Guru Gerakan Kalsel,” jelas Dewi.
Guru penggerak, lanjutnya, bertujuan untuk menghasilkan guru yang menjadi agen perubahan, dan program yang dibuatnya berpihak pada mahasiswa.
Baca juga: PN Pelaihari Lakukan Terobosan Ini, Gusrizal Berharap Pengadilan Lain Menyusul
Baca juga: Konser Mahalini dan Fiersa sukses digelar, BPKPAD Banjarmasin mendapat Rp 35 juta
Sementara itu, 23 calon guru angkatan 5 terdiri dari 1 guru TK, 4 guru SMP, 14 guru SD, 2 guru SMA dan 1 guru SLB Negeri Barabai Kabupaten HST.
Sebelumnya, stand pameran karya calon guru mengemudi ini dikunjungi dan dibuka oleh Bupati HST Aulia Oktafiandi didampingi Kepala Dinas Pendidikan HST M Anhar beserta jajarannya.
Sementara itu, penanggung jawab Lokakarya ke-7 yaitu Nunung Nurazizah mengatakan, pameran karya ini merupakan akumulasi dari seluruh kegiatan penggerak calon guru.
Mereka belajar secara online dan offline selama 6 bulan dengan total 310 jam pelajaran dan menyelesaikan 3 paket modul dengan total 10 modul. “Ada juga pendampingan individu dengan masa orientasi hingga 8 bulan,” jelas Nunung.
Ditambahkannya, guru mengemudi hanya boleh diikuti oleh guru dengan kriteria telah mengajar selama 5 tahun, baik PNS maupun non PNS, dengan syarat lulus seleksi nasional.
Baca juga: Polres Banjarbaru Akan Terapkan Tilang Elektronik, Siapkan ETLE Mobile
Baca juga: Limbah Kayu Besi Ajaib Jadi Karya Seni Abstrak, Karya Sandiko Mirip Lafadz Allah-Muhammad
“Sertifikat sebagai guru mengemudi juga menjadi syarat untuk diangkat menjadi kepala sekolah atau pengawas,” pungkasnya.
(Banjarmasinpost.co.id/Hanani)