Kepala BPJS Ketenagakerjaan Banjarmasin yang baru, Murniati mengatakan, jumlah penduduk kota seribu sungai yang besar itu seperti “menangkap ikan di kolam ikan”.
Hal itu disampaikannya dalam Monev Perisai Semester I Tahun 2023, mengingat jumlah pekerja sektor informal lebih banyak dibandingkan kabupaten dan kota di Kalimantan Selatan (Kalsel), Sabtu (26/5/2023) sore.
Tak heran jika mantan Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Batulicin Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu) ini memiliki lebih banyak agen Penggerak Jaminan Sosial (Perisai) Indonesia. Saat ini ada tujuh agen yang masing-masing memiliki minimal lima hingga belasan agen yang tersebar di Banjarmasin dan sekitarnya.
“Jadi tinggal bagaimana para agen ini mendapatkan lebih banyak peserta Penerima Bukan Upah (BPU).
Saya yakin Perisai akan meningkatkan kinerjanya, tinggal mengandalkan ilmu dan semangat serta kerja sama yang baik dengan kelompok masyarakat,” ujar pengganti Bunyamin Najmi.
Murniati yang sudah delapan tahun meninggalkan Kantor BPJS Ketenagakerjaan Banjarmasin menambahkan, kelompok masyarakat yang disasar adalah pedagang pasar dan masyarakat lainnya.
Pekerja sektor informal, lanjutnya, harus menjadi sasaran, karena apa yang dilakukan pihaknya selama berada di Batulicin. Seperti itu, mereka berhasil merekrut ratusan pedagang di pasar. Selain itu, Shield Chief juga harus saling membantu agar Agems bisa merekrut lebih banyak BPU.
Ia mengingatkan masyarakat untuk lebih banyak melakukan sosialisasi, terutama pada saat penyerahan Jaminan Kematian (JKM) dan Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dari BP Jamsostek, masyarakat juga diharapkan memiliki tabungan atau Jaminan Hari Tua (JHT) karena uang ini yang diharapkan dapat dikembalikan kepada peserta untuk masa depannya.
Kepala BPJS Ketenagakerjaan Banjarmasin tidak hanya mengenal perisai-perisai tersebut, tetapi juga mendapatkan materi yang lebih teknis tentang bagaimana memberikan pengetahuan kepada para agen. Terutama tanya jawab tentang JKK dan JKM hingga pemberian souvenir kepada agen.
“Kami siap membantu apapun yang dibutuhkan untuk tameng, namun para pelatih atau AR juga harus lebih proaktif dalam mendukung pelatihnya,” pungkas Murniati yang dikenal ramah.