TRIBUNBANYUMAS.COM, BANJARNEGARA – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menanam bibit kopi arabika di kawasan konservasi di belakang Kompleks Candi Bima dan Kawah Sikidang di Kawasan Wisata Dataran Tinggi Dieng.
Gubernur melakukan penanaman kopi secara simbolis bersama kelompok tani penerima manfaat, yaitu kelompok tani KT Lokakarya, Perkasa, Bumi Pahala, dan Mahaprau.
Ganjar berpesan, seiring dengan perkembangan kawasan Dieng yang semakin dikenal luas, perlu dilakukan penataan kawasan dan upaya konservasi untuk melestarikan lingkungan alamnya.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banjarnegara, Jawa Tengah, saat ini lebih banyak menanam bibit kopi arabika di kawasan dataran tinggi Dieng.
Kegiatan ini didukung oleh Kementerian Pertanian melalui program Pengembangan Sistem Pertanian Terpadu di Daerah Dataran Tinggi (Upland) yang berfokus pada produktivitas pertanian di dataran tinggi.
Plt kepada Dinas Pertanian, Perikanan, dan Ketahanan Pangan Banjarnegara Herrina Indri Hastuti mengatakan, penanaman itu juga untuk konservasi dan mencegah erosi di hulu Sungai Serayu.
“Dengan penanaman bibit kopi diharapkan dapat mencegah erosi yang saat ini mulai terjadi di hulu Sungai Serayu,” ujarnya kepada wartawan, Jumat (16/12/2022).
Selain itu, penanaman bibit kopi yang menjadi komoditas unggulan program Upland juga dapat meningkatkan kesejahteraan petani setempat.
Sekadar informasi, kopi arabika asal dataran tinggi Dieng diekspor ke Belanda dan Turki pada November lalu.
Lebih lanjut dikatakannya, pengembangan tanaman kopi ini juga terintegrasi dengan pengembangan domba Batur.
“Selain dimanfaatkan dagingnya dan wolnya seperti wol, kotoran domba juga dimanfaatkan untuk menyuburkan tanaman kopi,” ujarnya.
Domba Batur merupakan jenis domba lokal yang memiliki ciri khas tersendiri. Domba tersebut merupakan hasil persilangan domba Moreno dengan domba berekor kurus.
Untuk meningkatkan populasi dan menjaga kualitas genetik, katanya, kini domba Batur juga dikembangkan melalui inseminasi buatan. (***)