Chord Ayah Kukirimkan Doa: Lirik, Makna, dan Signifikansi
“Ayah Kukirimkan Doa” adalah lagu yang diciptakan oleh Ebiet G. Ade pada tahun 1984 sebagai bentuk rasa syukur kepada ayahnya yang telah memberinya dukungan dan kasih sayang selama hidupnya. Lagu ini telah menjadi legenda di Indonesia dan dinyanyikan di banyak acara seperti perayaan Hari Ayah Nasional pada tanggal 12 November setiap tahun. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang lirik, makna, dan signifikansi dari lagu “Ayah Kukirimkan Doa”, serta memberikan jawaban atas beberapa pertanyaan yang sering diajukan tentang lagu ini.
Chord Ayah Kukirimkan Doa
Secara harmonik, “Ayah Kukirimkan Doa” tergolong dalam genre balada dengan struktur berikut:
Intro: G D Am D G
Verse 1:
G D Am
Ku berlari dengan tergesa
D G
menuju pintu gerbang yang tinggi
G D Am
Ibuku mengejar dari belakang
D G
tangan di atas punggungku yang kecil
Chorus:
C G
Ayah, aku ingin bernyanyi
D Em
kasih sepanjang waktu
C G
Ayah, cobalah mengerti
D
bahwa aku ingin berdiri di atas kaki sendiri
Verse 2:
G D Am
walau langit gelap gulita
D G
aku tak peduli meski hatiku hancur lebur
G D Am
untuk ayahku, engkau adalah bintang terang
D G
mentari pagi yang menyinari hidupku
Chorus:
C G
Ayah, aku ingin bernyanyi
D Em
kasih sepanjang waktu
C G
Ayah, cobalah mengerti
D
bahwa aku ingin berdiri di atas kaki sendiri
Bridge:
Em Am
Kisahku takkan terlupa
C G
di setiap langkahku tersimpan doa
Em Am
Ayahku, engkau adalah semangat hidupku
D G
yang selalu kubawa
Chorus:
C G
Ayah, aku ingin bernyanyi
D Em
kasih sepanjang waktu
C G
Ayah, cobalah mengerti
D
bahwa aku ingin berdiri di atas kaki sendiri
Outro: G D Am D G
Lirik dan Makna Ayah Kukirimkan Doa
Lirik “Ayah Kukirimkan Doa” menceritakan anak yang merindukan kasih dan dukungan dari ayahnya untuk meraih mimpi dan cita-citanya. Ayah dalam lagu ini digambarkan sebagai sosok yang selalu memberikan cinta dan semangat hidup bagi anaknya, bahkan ketika terdapat rintangan dan tantangan besar yang harus dihadapi.
Dalam bait pertama, pelukisannya menggambarkan anak yang tergesa-gesa menuju pintu gerbang yang tinggi dengan ibunya mengejar dari belakang dan tangan di atas punggungnya yang kecil. Bait ini mengarahkan pendengar menuju gambaran tentang seorang anak yang berada dalam suatu situasi yang mungkin membahayakan dan membutuhkan dukungan dan perlindungan.
Kemudian di chorus, anak mengungkapkan keinginannya untuk bernyanyi dan merasakan kasih dari ayah selama-lamanya. Namun demikian, anak juga meminta ayah untuk mencobanya mengerti dan membiarkan anak berdiri di atas kaki sendiri. Baris “berdiri di atas kaki sendiri” merupakan refleksi dari keinginan anak untuk tidak selalu bergantung pada orang lain dan untuk menjadi mandiri serta bertanggung jawab atas hidupnya sendiri.
Dalam bait kedua, lirik menggambarkan anak yang tegar dan tabah menghadapi masalah bahkan dalam keadaan terburuk sekalipun. Meskipun hatinya hancur lebur, namun anak bersyukur memiliki sosok ayah yang menjadi bintang terang dan semangat hidupnya.
Bridge memberikan pesan yang kuat bahwa setiap langkah yang diambil oleh anak disertai dengan doa untuk ayahnya. Kitab Suci dalam Mazmur 127 ayat 1 turut mengkonfirmasi hal tersebut: “Kecuali Tuhan membangun rumah, sia-sialah para pembangunnya membangunnya; kecuali Tuhan memelihara kota, sia-sialah jaga-jaga orang yang menjaga kota itu.” Ketika kita memasukkan Tuhan dalam semua rencana dan pekerjaan kita, Tuhan akan mengerahkan kekuatannya dan berkat-Nya atas setiap langkah kita.
Keseluruhan lirik dan makna lagu “Ayah Kukirimkan Doa” mengajarkan tentang hubungan anak dan ayah yang penuh dengan kasih sayang, semangat hidup, dan dukungan. Lagu ini menggambarkan tentang keperluan sebagai seorang anak untuk memenuhi harapan orangtuanya, sambil tetap teguh pada kemandirian dan tanggung jawab.
Signifikansi Ayah Kukirimkan Doa
“Ayah Kukirimkan Doa” telah menjadi lagu hit di Indonesia selama bertahun-tahun sejak pertama kali dirilis pada 1984. Banyak orang yang merasa terinspirasi oleh lirik dan maknanya yang memotivasi. Terutama, lagu ini sering diputar pada Hari Ayah Nasional yang diadakan pada tanggal 12 November setiap tahun sebagai penghormatan kepada ayah-ayah Indonesia dan untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya peran ayah dalam keluarga.
Lagu ini terus memberikan inspirasi dan kekuatan bagi banyak orang, terlebih lagi bagi mereka yang kurang beruntung dalam mendapatkan kasih sayang dari ayah mereka. Dalam masyarakat Indonesia, orang seperti itu banyak terjadi karena faktor ekonomi, ketidakpatuhan, atau ketidakhadiran ayah dalam keluarga. Oleh karena itu, lagu “Ayah Kukirimkan Doa” menjadi lambang harapan bagi setiap orang yang belum atau tidak dapat merasakan kasih sayang seorang ayah.
Selain itu, “Ayah Kukirimkan Doa” juga menjadi lagu kenangan bagi banyak orang yang kehilangan ayah mereka. Lagu ini dengan kuat mengingatkan orang-orang akan ingatan dan penghargaan terhadap sosok ayah, dan membangkitkan rasa syukur atas kebaikan-kebaikan yang diberikan oleh ayah selama hidupnya.
FAQs
Apa yang membuat “Ayah Kukirimkan Doa” begitu populer?
“Ayah Kukirimkan Doa” menjadi populer karena fakta bahwa lagu ini memotivasi dan memberikan kekuatan kepada pendengarnya. Liriknya yang sederhana tetapi bermakna kuat telah menciptakan ikatan emosional dengan orang banyak dan hal inilah yang membuat lagu ini menjadi sangat populer sepanjang waktu.
Apakah “Ayah Kukirimkan Doa” telah diliput oleh penyanyi lain?
Ya, banyak penyanyi telah membuat versi cover dari lagu “Ayah Kukirimkan Doa”. Beberapa penyanyi terkenal termasuk Afgan, Grup Vokal Harmoni, dan Fatin Shidqia.
Apakah Ebiet G Ade telah menulis tentang ayahnya dalam lagu-lagu lain?
Ya, Ebiet G Ade memiliki lagu-lagu lain yang terinspirasi oleh ayahnya, seperti “Camellia IV” dan “Episode Cinta Yang Hilang”.
Apa yang membedakan “Ayah Kukirimkan Doa” dengan lagu tentang ayah lainnya di Indonesia?
Yang membedakan “Ayah Kukirimkan Doa” dari lagu tentang ayah lainnya di Indonesia adalah liriknya yang universal dan mudah dipahami oleh pendengarnya. Bahasa yang digunakan adalah bahasa sederhana dan penyampaian pesannya penuh dengan cinta kasih antara anak dan ayah.
Apa pesan moral dari lagu “Ayah Kukirimkan Doa”?
Pesan moral dari lagu “Ayah Kukirimkan Doa” adalah mengenai pentingnya kasih sayang dan dukungan dari seorang ayah bagi hidup anaknya. Lagu ini juga memberikan pesan untuk mandiri dan bertanggung jawab, namun tidak meninggalkan penghormatan dan penghargaan kepada orang tua.
Kesimpulan
“Ayah Kukirimkan Doa” adalah lagu klasik yang terus memberikan inspirasi bagi banyak orang di Indonesia. Liriknya yang sederhana tetapi bermakna kuat menjadi warisan budaya yang melampaui zaman dan sepanjang waktu. Dalam lagu ini, kita diperlihatkan tentang keperluan sebagai anak untuk mencari keberhasilan dalam hidup sekaligus memenuhi harapan dari orang tua dan juga menjaga hubungan loyalitas dan perkawanan.
Lagu ini bukan hanya tentang seorang ayah, tetapi juga tentang kekuatan iman dan doa yang memberikan kekuatan bagi kita di masa yang sulit. Oleh karena itu, “Ayah Kukirimkan Doa” tetap menjadi lambang harapan bagi setiap orang dalam menghadapi tantangan kehidupan.