Batu mata dewa merupakan salah satu jenis batu akik yang populer di Indonesia. Batu ini dipercaya memiliki berbagai khasiat, seperti memberikan perlindungan, meningkatkan kesehatan, dan mendatangkan keberuntungan. Namun, tidak semua batu mata dewa yang beredar di pasaran adalah asli. Agar tidak tertipu, penting untuk mengetahui ciri-ciri batu mata dewa asli.
Ciri-ciri batu mata dewa asli yang pertama adalah memiliki warna yang khas, yaitu kuning keemasan atau kuning kecoklatan. Selain itu, batu mata dewa asli juga memiliki efek kilauan yang disebut dengan efek chatoyancy. Efek ini disebabkan oleh adanya serat-serat halus yang terdapat di dalam batu.
Selanjutnya, batu mata dewa asli biasanya memiliki kekerasan yang tinggi, yaitu sekitar 7-8 Mohs. Batu ini juga memiliki berat yang cukup berat dibandingkan dengan batu akik lainnya. Selain itu, batu mata dewa asli biasanya tidak memiliki retak atau serat-serat yang terlihat jelas.
Ciri Batu Mata Dewa Asli
Batu mata dewa asli memiliki ciri-ciri khas yang membedakannya dari batu akik lainnya.
- Kuning keemasan/coklat
- Efek chatoyancy
- Kekerasan 7-8 Mohs
- Berat
- Tidak retak/berserat
- Transparan/tembus cahaya
Dengan mengetahui ciri-ciri ini, Anda dapat membedakan batu mata dewa asli dari yang palsu.
Kuning keemasan/coklat
Salah satu ciri khas batu mata dewa asli adalah warnanya yang kuning keemasan atau kuning kecoklatan. Warna ini disebabkan oleh adanya unsur besi (Fe) dalam komposisi batu. Semakin tinggi kadar besi, semakin kuning warna batu mata dewa.
Batu mata dewa yang berwarna kuning keemasan biasanya lebih dihargai dibandingkan dengan yang berwarna kuning kecoklatan. Hal ini karena batu mata dewa kuning keemasan dianggap lebih langka dan indah.
Selain warna kuning keemasan dan kuning kecoklatan, batu mata dewa juga dapat memiliki warna lain, seperti hijau, merah, atau ungu. Namun, warna-warna ini sangat langka dan biasanya hanya ditemukan pada batu mata dewa berkualitas tinggi.
Selain warna, kejernihan batu mata dewa juga perlu diperhatikan. Batu mata dewa yang jernih dan tidak memiliki inklusi (kotoran) biasanya lebih berharga dibandingkan dengan batu yang keruh atau memiliki banyak inklusi.
Efek chatoyancy
Efek chatoyancy adalah efek kilauan yang terlihat pada permukaan batu mata dewa ketika terkena cahaya. Efek ini disebabkan oleh adanya serat-serat halus yang sejajar dan rapat di dalam batu.
Ketika cahaya mengenai serat-serat ini, cahaya akan dipantulkan dan dibiaskan, sehingga menghasilkan efek kilauan yang menyerupai mata kucing. Efek chatoyancy pada batu mata dewa dapat bervariasi tergantung pada ketebalan dan kerapatan serat-serat tersebut.
Batu mata dewa dengan efek chatoyancy yang kuat dan jelas biasanya lebih dihargai dibandingkan dengan batu yang efek chatoyancy-nya lemah atau tidak terlihat. Efek chatoyancy juga dapat dipengaruhi oleh arah cahaya yang mengenai batu.
Untuk melihat efek chatoyancy pada batu mata dewa dengan jelas, Anda dapat mengarahkan cahaya senter atau lampu ke permukaan batu secara miring. Jika batu tersebut memiliki efek chatoyancy yang baik, Anda akan melihat kilauan yang menyerupai mata kucing pada permukaan batu.
Kekerasan 7-8 Mohs
Kekerasan batu mata dewa asli berkisar antara 7-8 Mohs pada skala kekerasan Mohs. Skala kekerasan Mohs adalah skala yang digunakan untuk mengukur kekerasan mineral. Semakin tinggi angka kekerasan Mohs, semakin keras mineral tersebut.
Kekerasan batu mata dewa yang tinggi membuatnya tahan terhadap goresan dan abrasi. Hal ini membuat batu mata dewa cocok untuk digunakan sebagai perhiasan, seperti cincin, gelang, dan kalung.
Batu mata dewa dengan kekerasan yang lebih tinggi biasanya lebih awet dan tahan lama. Batu ini tidak mudah tergores atau rusak, sehingga cocok untuk penggunaan sehari-hari.
Untuk menguji kekerasan batu mata dewa, Anda dapat menggunakan benda-benda dengan kekerasan yang diketahui. Misalnya, Anda dapat menggunakan kuku (kekerasan sekitar 2,5 Mohs) atau pisau (kekerasan sekitar 5,5 Mohs). Jika benda tersebut tidak dapat menggores permukaan batu mata dewa, maka batu tersebut memiliki kekerasan setidaknya sebesar benda tersebut.
Berat
Batu mata dewa asli biasanya memiliki berat yang cukup berat dibandingkan dengan batu akik lainnya.
- Ukuran kecil (1-2 cm)
Batu mata dewa berukuran kecil biasanya memiliki berat sekitar 2-5 gram.
- Ukuran sedang (2-3 cm)
Batu mata dewa berukuran sedang biasanya memiliki berat sekitar 5-10 gram.
- Ukuran besar (lebih dari 3 cm)
Batu mata dewa berukuran besar biasanya memiliki berat lebih dari 10 gram, bahkan bisa mencapai puluhan gram.
- Faktor lain
Selain ukuran, berat batu mata dewa juga dapat dipengaruhi oleh faktor lain, seperti kepadatan dan jenis mineral yang terkandung di dalamnya.
Berat batu mata dewa dapat menjadi salah satu indikator keasliannya. Batu mata dewa asli biasanya memiliki berat yang sesuai dengan ukurannya. Jika Anda menemukan batu mata dewa yang berukuran besar tetapi beratnya sangat ringan, kemungkinan besar batu tersebut palsu atau tidak terbuat dari batu mata dewa asli.
Tidak retak/berserat
Batu mata dewa asli biasanya tidak memiliki retak atau serat yang terlihat jelas.
- Retak
Retak pada batu mata dewa dapat disebabkan oleh benturan atau tekanan yang kuat. Batu mata dewa dengan retak biasanya lebih mudah pecah dan tidak memiliki nilai jual yang tinggi.
- Serat
Serat pada batu mata dewa dapat disebabkan oleh adanya mineral lain yang tercampur di dalamnya. Serat biasanya terlihat seperti garis-garis tipis atau guratan pada permukaan batu.
- Penyebab
Retak dan serat pada batu mata dewa dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti proses pembentukan alami, penambangan, atau pengolahan yang tidak tepat.
- Dampak
Batu mata dewa yang memiliki retak atau serat biasanya kurang indah dan bernilai jual lebih rendah. Selain itu, retak dan serat juga dapat mengurangi kekuatan dan daya tahan batu.
Untuk memeriksa apakah batu mata dewa memiliki retak atau serat, Anda dapat menggunakan senter atau lampu untuk menerangi permukaan batu. Jika terdapat retak atau serat, cahaya akan terlihat menembus atau memantul pada bagian tersebut.
Transparan/tembus cahaya
Batu mata dewa asli biasanya bersifat transparan atau tembus cahaya, artinya cahaya dapat menembus batu tersebut.
- Tingkat transparansi
Tingkat transparansi batu mata dewa dapat bervariasi, dari yang hampir transparan hingga yang hanya tembus cahaya. Batu mata dewa yang transparan biasanya lebih berharga dibandingkan dengan yang hanya tembus cahaya.
- Faktor yang memengaruhi
Tingkat transparansi batu mata dewa dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti ketebalan, kepadatan, dan adanya inklusi (kotoran) di dalam batu.
- Cara menguji
Untuk menguji transparansi batu mata dewa, Anda dapat menggunakan senter atau lampu untuk menerangi batu tersebut. Jika cahaya dapat menembus batu dengan jelas, berarti batu tersebut transparan. Jika cahaya hanya tembus sebagian atau tidak tembus sama sekali, berarti batu tersebut hanya tembus cahaya atau buram.
- Dampak
Batu mata dewa yang transparan atau tembus cahaya biasanya lebih indah dan bernilai jual lebih tinggi. Selain itu, transparansi juga dapat memengaruhi efek chatoyancy pada batu mata dewa.
Batu mata dewa yang buram atau tidak tembus cahaya biasanya memiliki nilai jual yang lebih rendah dan kurang diminati oleh kolektor batu akik.
FAQ
Berikut adalah beberapa pertanyaan umum tentang sholawat beserta jawabannya:
Question 1: Apa itu sholawat?
Sholawat adalah doa atau pujian yang ditujukan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarganya, dan para sahabatnya.
Question 2: Mengapa sholawat dianjurkan?
Sholawat dianjurkan karena merupakan bentuk penghormatan dan cinta kepada Nabi Muhammad SAW, serta sebagai wujud syukur atas segala nikmat yang telah diberikan Allah SWT.
Question 3: Bagaimana cara membaca sholawat?
Sholawat dapat dibaca dengan berbagai cara, baik secara individu maupun berjamaah. Tidak ada aturan khusus dalam membaca sholawat, yang terpenting adalah dilakukan dengan ikhlas dan penuh penghayatan.
Question 4: Apa saja manfaat membaca sholawat?
Membaca sholawat dipercaya memiliki banyak manfaat, di antaranya: mendapatkan syafaat Nabi Muhammad SAW di akhirat, terhindar dari kesulitan hidup, dan melapangkan rezeki.
Question 5: Apakah boleh membaca sholawat dalam bahasa selain Arab?
Boleh, selama maknanya tidak menyimpang dari sholawat aslinya. Namun, membaca sholawat dalam bahasa Arab tetap lebih utama karena merupakan bahasa yang digunakan oleh Nabi Muhammad SAW.
Question 6: Di mana dan kapan waktu yang tepat untuk membaca sholawat?
Sholawat dapat dibaca di mana saja dan kapan saja, baik di waktu senggang maupun saat beribadah. Namun, waktu-waktu yang dianjurkan untuk membaca sholawat adalah setelah shalat fardhu, saat berdzikir, dan ketika mengalami kesulitan hidup.
Dengan membaca sholawat secara rutin, semoga kita dapat memperoleh keberkahan dan syafaat dari Nabi Muhammad SAW.
Berikutnya, kita akan membahas beberapa tips untuk membaca sholawat agar lebih khusyuk dan bermakna.
Tips
Berikut adalah beberapa tips untuk membaca sholawat agar lebih khusyuk dan bermakna:
Pahami artinya
Sebelum membaca sholawat, sebaiknya pahami terlebih dahulu artinya. Hal ini akan membantu Anda lebih menghayati dan meresapi makna dari sholawat yang dibaca.
Fokus dan khusyuk
Saat membaca sholawat, usahakan untuk fokus dan khusyuk. Hindari gangguan dari luar dan pusatkan pikiran pada bacaan sholawat. Anda dapat menutup mata atau memejamkan mata untuk membantu konsentrasi.
Baca dengan merdu
Sholawat tidak harus dibaca dengan suara yang keras, namun usahakan untuk membacanya dengan merdu dan penuh penghayatan. Hal ini akan menambah keindahan dan kekhusyukan dalam membaca sholawat.
Rasakan maknanya
Yang terpenting dalam membaca sholawat adalah merasakan maknanya. Hayati setiap kata yang diucapkan dan resapi makna yang terkandung di dalamnya. Dengan demikian, sholawat yang dibaca akan lebih bermakna dan memberikan dampak positif bagi jiwa.
Dengan mengikuti tips-tips di atas, semoga kita dapat membaca sholawat dengan lebih khusyuk dan bermakna, sehingga dapat memperoleh keberkahan dan syafaat dari Nabi Muhammad SAW.
Kesimpulannya, membaca sholawat merupakan amalan yang sangat dianjurkan dalam Islam. Dengan membaca sholawat secara rutin dan penuh penghayatan, kita dapat memperoleh banyak manfaat, baik di dunia maupun di akhirat.
Conclusion
Sholawat merupakan doa atau pujian yang ditujukan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarganya, dan para sahabatnya. Membaca sholawat sangat dianjurkan dalam Islam karena memiliki banyak manfaat, di antaranya mendapatkan syafaat Nabi Muhammad SAW di akhirat, terhindar dari kesulitan hidup, dan melapangkan rezeki.
Membaca sholawat dapat dilakukan dengan berbagai cara, baik secara individu maupun berjamaah. Tidak ada aturan khusus dalam membaca sholawat, yang terpenting adalah dilakukan dengan ikhlas dan penuh penghayatan.
Dengan membaca sholawat secara rutin dan penuh penghayatan, kita dapat memperoleh banyak keberkahan dan syafaat dari Nabi Muhammad SAW. Semoga kita semua termasuk orang-orang yang senantiasa berselawat kepada Nabi Muhammad SAW.