Dalam sebuah pertemuan dengan Ketua Umum Ikatan Keluarga Wartawan Indonesia (IKWI) Andi Dasmawati Ph.D, Ibu Walikota Banjarbaru, Kalimantan Selatan (Kalsel), Hj Vivi Mar’i Zubedi, mengungkapkan keprihatinannya bahwa kain Sasirangan kontemporer, yang telah dikembangkannya di Banjarbaru, justru lebih dihargai di luar negeri seperti New York dan Paris daripada di Jakarta.
“Kain Sasirangan kontemporer yang diproduksi oleh para pengrajin di Banjarbaru telah saya perkenalkan di panggung dunia seperti New York Fashion Week, Paris Fashion Week, dan Indonesia Fashion Week. Sayangnya, sampai saat ini Sasirangan belum mendapatkan apresiasi yang cukup dari pemerintah pusat. Padahal, kami sangat membutuhkan dukungan dan bimbingan dari pemerintah pusat untuk lebih mengembangkan UMKM di Banjarbaru,” ungkap Hj Vivi Mar’i Zubedi, desainer kain Sasirangan kontemporer dari Banjarbaru, saat berbicara kepada Andi Dasmawati pada acara kunjungan IKWI ke Tim Penggerak PKK Banjarbaru di Creative Hub Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Banjarbaru, Kalsel.
Acara tersebut dihadiri oleh beberapa tokoh penting, termasuk Ketua Umum PWI Pusat Hendry Ch Bangun, Ketua Dewan Pakar Sayid Iskandarsyah, Wasekjen Raja Pane, Ketua Pembinaan Daerah M Harris, Ketua Organisasi Irmanto, dan Ketua SIWO Pusat Agus Susanto.
Pada Sabtu (24/8/2024), para pengurus dan anggota IKWI dari berbagai provinsi yang sedang mengikuti Porwanas XIV Banjarmasin, memiliki agenda khusus untuk mengunjungi daerah Martapura, Kabupaten Banjar, dan Creative Hub Dekranas Kota Banjarbaru.
Mereka ingin melihat langsung potensi dan perkembangan UMKM di daerah tersebut. Anggota IKWI sangat mengagumi produk-produk unggulan UMKM khas Kalsel, terutama yang telah mendapatkan sentuhan kreativitas dari desainer seperti Hj Vivi Mar’i Zubedi, yang juga menjabat sebagai Ketua Dekranas Kota Banjarbaru.
Dalam dialognya dengan anggota IKWI, Hj Vivi menyatakan bahwa pemerintah daerah Kota Banjarbaru, di bawah kepemimpinan Walikota Aditya Mufti Ariffin, memberikan dukungan penuh kepada pengembangan UMKM.
Bantuan tersebut meliputi pembenahan pola pikir pengrajin agar lebih berorientasi wirausaha, serta transformasi produk dari tradisional menjadi kontemporer.
“Selanjutnya, Pemkot Bandarbaru juga memberikan akses permodalan lewat jaringan RT Mandiri serta mengembangkan Creative Hub wadah membantu perajin mengembangkan produk dan pemasaran. Wisatawan bisa membeli oleh-oleh, khas Banjarbaru di sini,” jelas Hj Vivi.
Pada kesempatan tersebut, dilakukan pertukaran cinderamata antara Ibu Walikota Banjarbaru Hj Vivi Mar’i Zubedi dan Ketua Umum IKWI Pusat Andi Dasmawati, yang disaksikan oleh Sekretaris IKWI Novi Enebelty.
Hj Vivi berharap hubungan kerja sama antara Pemkot Banjarbaru dan IKWI dapat ditingkatkan di masa mendatang, khususnya dalam pengembangan UMKM.
Sektor UMKM menjadi tulang punggung perekonomian Banjarbaru, mengingat kota ini tidak memiliki sumber daya alam seperti batubara, kelapa sawit, atau objek wisata alam sebagaimana daerah-daerah lain di Kalsel.
“Alhamdulillah saat ini UMKM di Banjarbaru sudah berkembang berlipat ganda. Dari awalnya sekitar 400 unit usaha UMKM beberapa tahun lalu, sekarang sudah 25.000 unit usaha UMKM dengan omset Rp 4,6 miliar tahun lalu. Mungkin ini omset UMKM terbesar di Indonesia untuk skala kota. Ke depan UMKM Banjarbaru lebih membutuhkan pengakuan dan bantuan pemerintah pusat, meskipun kami sudah ekspor berbagai produk kreatif seperti tas, kain Sasirangan dan lain-lain,” tambah Hj Vivi.***