Pada 2023, sebanyak 327 calon jamaah haji (CJH) Kabupaten Pasaman Barat, siap diberangkat ke Tanah Suci. Sebelumnya 2022, CJH berjumlah 165 orang.
“Ya, kalau tidak ada halangan maka sebanyak 327 orang akan berangkat pergi haji pada 2023 ini,” kata Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kantor Kementerian Agama Pasaman Barat, Suharjo Lubis di Simpang Empat, Minggu (7/5).
CJH tersebut juga telah mengikuti cek kesehatan, suntik meningitis dan influenza di Masjid Al-Huda Jambak, Kecamatan Luhak nan Duo beberapa waktu lalu. Untuk itu diharapkan, 327 CJH yang akan berangkat ke Tanah Suci dapat berangkat dan kembali dalam kondisi sehat dan selamat.
“Kalau kita bandingkan tahun 2022 lalu terjadi peningkatan jumlah jamaah calon haji sebanyak 162 orang. Karena pada 2022 lalu hanya 165 orang,” katanya.
Ia mengharapkan kuota keberangkatan haji akan terus normal sehingga 7.000 orang calon jamaah yang telah mendaftar tidak terlalu lama menunggu. Sampai saat ini ada 7.000 orang yang masuk dalam daftar tunggu. Mudah-mudahan kuota untuk Pasaman Barat dapat bertambah atau kembali normal.
Ia mengatakan, jika masih diberlakukan pembatasan keberangkatan seperti 2022 lalu maka calon jamaah haji bisa menunggu selama 50 tahun. Menurutnya pembatasan kuota haji itu disebabkan oleh dampak pandemi Covid- 19 beberapa waktu lalu.
Hal inilah yang secara otomatis menyebabkan estimasi keberangkatan semakin lama. Sebab, ketika kuota turun, maka otomatis estimasi keberangkatan akan naik. Jika kuota haji kembali seperti pada 2020 atau kembali normal maka estimasi keberangkatan bisa disesuaikan.
“Bila kuota nasional kembali 100 persen, secara otomatis, estimasi keberangkatan akan menyesuaikan kembali, karena sistem aplikasinya memang begitu,” katanya. Untuk Pasaman Barat, katanya, jika kuota keberangkatan sudah 100 persen maka daftar tunggu haji bisa turun menjadi 25 tahun.