KORAN PR – Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) memastikan dana haji umat yang mereka kelola aman. Saat ini, dana haji yang terhimpun dari calon jemaah haji sudah mencapai Rp 166 triliun. Dana tersebut berasal dari setoran 5,3 juta calon jemaah haji se-Indonesia.
”Mereka sudah setorkan dana Rp 25 juta sebanyak 5,3 juta jemaah. Artinya, saldonya mencapai Rp 132,5 triliun. Saldonya aman. Setelah lima tahun kita bekerja, saldonya (terhimpun) Rp 166 triliun. Akhir tahun ditargetkan Rp 170 triliun lebih,” ujar Indra Gunawan, anggota pelaksana BPKH, melalui siaran pers, saat acara sosialisasi pengelolaan dana haji ke umat di Masjid Istiqomah Kota Bandung, Minggu, 19 Maret 2023.
BPKH menggandeng para ulama untuk menyosialisasikan pengelolaan dana haji ke umat. Mereka diharapkan dapat menyampaikan informasi dan memberikan jawaban yang benar terhadap pertanyaan-pertanyaan masyarakat seputar dana haji.
Di hadapan puluhan ulama, Indra mengatakan, selama lima tahun bekerja, kurang lebih dana Rp 30 triliun hasil nilai manfaat sudah ditransfer ke kas haji jemaah, ditambah dana tabungan Rp 33,5 triliun. Dana yang tersebut tidak hanya untuk jemaah yang akan berangkat, tetapi juga untuk jemaah yang masih menunggu keberangkatan. ”Kalau dicek dari Rp 25 juta (setoran awal) nambah saldo Rp 2 juta. Ini yang kami lakukan sebagai inovasi pertanggungjawaban untuk dana haji yang adil dan berkelanjutkan. Ke depan, kami arahnya begitu,” katanya.
Selain itu, Indra mengungkapkan, BPKH tengah memperjuangkan nilai manfaat agar dapat diterima jemaah haji yang sudah menunggu lama lebih ideal. Dana haji pun dipastikan tidak digunakan untuk investasi pembiayaan infrastruktur secara langsung. Namun, sebagian besar investasi dana haji melalui instrumen surat berharga syariah. Dana tersebut juga digunakan untuk pembangunan gedung-gedung pendidikan tinggi Islam, madrasah, asrama haji, gedung pusat layanan haji dan umrah, serta balai menikah dan manasik haji di beberapa provinsi di Indonesia. Selain itu, dana haji digunakan untuk membeli Bank Muamalat, serta bekerja sama dengan Permodalan Nasional Madani (PNM) menggelontorkan dana Rp 850 juta. Direncanakan ke depan Rp 1,5 triliun untuk pemberdayaan ekonomi ibu-ibu dengan nilai pinjaman sebesar Rp 2 juta.
Terkait kenaikan biaya haji, Indra mengungkapkan, yang harus dipahami oleh calon jemaah haji, biaya pesawat serta biaya hidup di Arab Saudi tinggi. Tahun 2022, dana haji yang dikeluarkan BPKH untuk menutupi biaya para jemaah haji mencapai 70 persen. Namun, dana haji yang ditambahkan oleh BPKH pada tahun 2023 sebesar 55 persen.
Sementara itu, Ketua MUI Kota Bandung, KH Miftah Faridl mengatakan, banyak ulama yang bertanya-tanya tentang pengelolaan dana haji. Namun, ia mengaku tidak dapat memberikan jawaban, sebab tidak memiliki informasi yang lengkap.