Jakarta –
Bandara Internasional Kertajati di Majalengka, Jawa Barat mendapatkan lampu hijau untuk melayani penerbangan khusus ibadah haji. Otoritas Umum Penerbangan Sipil Arab Saudi atau General Authority of Civil Aviation (GACA) Arab Saudi sudah melakukan uji kelaikan untuk penerbangan haji dari Bandara Kertajati.
Dari hasil uji tersebut, GACA Arab Saudi disebut sudah memastikan Bandara Kertajati dinyatakan siap dan layak untuk menyelenggarakan penerbangan haji tahun 2023.
“Selanjutnya GACA akan mengirimkan surat clearance kepada Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub sebagai bukti hasil peninjauan dan pengamatan langsung ke Bandara Kertajati,” ujar Direktur Jenderal Perhubungan Udara Maria Kristi Endah Murni dikutip dari keterangannya, Senin (20/2/2023).
Setelah Kementerian Perhubungan menerima surat clearance tersebut, nantinya ada potensi besar jemaah haji Jawa Barat di tahun 2023 ini bakal berangkat ke tanah suci dari Bandara Kertajati.
“Tentunya akan menjadi suatu kebanggaan bagi calon jamaah haji yang berasal dari Jawa Barat dan sekitarnya dapat berangkat melalui Bandara Kertajati, karena dapat menghemat waktu dan tidak perlu jauh-jauh menempuh jalur darat ke Bandara Soekarno Hatta,” ungkap Maria Kristi.
Meski sudah siap digunakan untuk penerbangan haji, sampai saat ini Bandara Kertajati belum bisa dipastikan bakal menjadi salah satu embarkasi haji di Indonesia. Kementerian Perhubungan sendiri masih melakukan pembicaraan mendalam dengan semua pemangku kepentingan soal rencana menjadikan Kertajati sebagai salah satu embarkasi haji.
Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati menyebutkan pihaknya harus berkoordinasi dengan Kementerian Agama dan juga Pemprov Jawa Barat untuk menentukan hal tersebut.
“Masih dalam pembicaraan. Yang jelas bandara untuk embarkasi haji membutuhkan koordinasi dari berbagai pihak termasuk Kemenag dan Pemprov,” sebut Adita ketika dihubungi detikcom.
Menurutnya, untuk menjadi embarkasi haji harus ada beberapa hal yang dipenuhi Bandara Kertajati. Misalnya saja dukungan infrastruktur asrama haji yang berada tak jauh dari bandara.
“Untuk menjadi embarkasi haji, bandara membutuhkan dukungan infrastruktur yang melibatkan stakeholders lain seperti asrama haji dan lain-lain,” ungkap Adita.
(hal/das)