Dewan juri dalam acara Semarak Lomba Ramadahan yang diselenggarakan oleh Remaja Masjid Dusun Montong Meong |
SELAPARANGNEWS.COM – Puluhan peserta dari berbagai tingkatan usia sudah mendaftarkan diri untuk mengikuti kontestasi “Semarak Lomba Ramadhan” yang digagas pemuda dan pemudi yang terhimpun dalam Remaja Masjid Dusun Montong Meong, Desa Labuhan Haji, Kecamatan Labuhan Haji, Lombok Timur.
Ketua Remaja Masjid Dusun Montong Meong Lalu Wira Sentana mengungkapkan, kegiatan tersebut merupakan upaya para pemuda untuk menyemarakkan suasana ramadhan tahun ini, dan meningkatkan rasa kebersamaan antar masyarakat.
“Ya kami berharap dengan acara ini suasana Dusun kami lebih hidup lah pada bulan Ramadhan tahun ini,” ucapnya. Kamis kemarin, (30/03/2023), di sela-sela acara pembukaan kegiatan tersebut.
Ia menyebutkan, saat ini sudah ada 63 orang dari berbagai usia yang mendaftarkan diri untuk mengikuti Lomba yang akan digelar selama 11 hari, terhitung malam ini, 30 Maret hingga tanggal 9 April mendatang.
“Kegiatan selama sebelas hari itu akan menghadirkan lomba Adzan, Cerdas Cermat, Puisi Islami, Sambung Ayat, dan Pidato,” sebutnya satu persatu.
Kegiatan itu, sambungnya, terselenggara atas dukungan masyarakat setempat, terutama para tokoh agama dan tokoh masyarakat, termasuk juga dari pihak lain seperti Sunrise Land Lombok, salah satu kelompok pengelola destinasi wisata di Lombok Timur yang mengedepankan konsep komunitas dalam pengembangan wisata.
Apalagi, kata dia, Direktur Sunrise Land Lombok sudah berkomitmen untuk senantiasa mendukung kegiatan-kegiatan kepemudaan yang produktif dan selaras dengan perangkat kebudayaan masyarakat.
Selain itu, dukungan juga berasal dari salah satu Wakil Ketua DPRD Lombok Timur H. Daeng Paelori, dari tokoh masyarakat Labuhan Haji H. Zaenal serta dari pihak swasta, dalam hal ini Clio dan Wira Seluler.
Salah satu tokoh masyarakat Dusun Montong Meong Musippudin secara langsung memberi apresiasi kepada para pemuda atas kegiatan tersebut. Hal itu disampaikan saat membuka secara resmi kegiatan Semarak Lomba Ramadhan di Masjid At-taqwa Dusun Montong Meong.
“Alhamdulillah, kami selaku orang tua sangat mengapresiasi dan bangga dengan apa yang ditunjukan oleh anak-anak muda Montong Meong dalam berbagai kegiatan yang telah diprakarsai dan diselenggarakan,” ujarnya.
Menurutnya, Pemuda-pemudi Montong Meong sudah mampu menunjukkan produktivitas melalui berbagai kegiatan kemasyarakatan yang positif.
Semua itu, lanjutnya, tidak lain karena pemuda-pemudi Montong Meong adalah orang-orang yang berilmu dan berpendidikan.
Bahkan ia dengan tegas mengajak. Masyarakat setempat untuk selalu membuka diri dan mendukung penuh kegiatan-kegiatan positif yang digagas oleh para pemuda. Ia meminta masyarakat untuk mendukung keinginan para pemuda untuk maju dan menggapai cita-citanya yang mereka inginkan.
Perlu untuk diketahui saat ini di Dusun Montong Meong hampir 90 persen pemuda dan pemudinya mengenyam pendidikan. Gairah masyarakat menyekolahkan anak-anaknya hingga perguruan tinggi mulai tumbuh sejak tahun 2000-an, bahkan kini sudah ada yang mengenyam pendidikan hingga jenjang strata dua dan tiga.
Namun, masih ada juga yang karena faktor ekonomi harus terpaksa mengakhiri pendidikannya meski memiliki semangat yang tinggi untuk menuntut ilmu.
Salah seorang anggota dewan juri dalam acara Semarak Lomba Ramdhan Diki Setiawan Jodi yang juga merupakan pemuda Dusun Montong Meong yang masih berstatus mahasiswa di Universitas Hamzanwadi, jurusan Teknik Komputer mengatakan bahwa pemuda Dusun Montong Meong memiliki kesadaran dan semangat untuk maju, ingin sekolah hingga jenjang perguruan tinggi.
Namun, kata dia, beberapa pemuda di sana yang orang tuanya sebagai nelayan dan petani terkadang harus mengubur impiannya. “Saya saja, kalau bukan karena mendapatkan beasiswa bidik misi, tentu tidak mampu untuk membayar biaya pendidikan,” ucapnya.
Husnan Amirulloh, salah seorang tokoh pendidikan di Dusun Montong Meong pada kesempatan yang sama juga menyampaikan bahwa kegiatan kegiatan yang diselenggarakan oleh Remaja Masjid Montong Meong merupakan salah satu dampak dari pendidikan, dampak dari banyaknya pemuda yang bersekolah hingga perguruan tinggi.
“Pendidikan menciptakan kesadaran pada diri untuk melakukan aktivitas-aktivitas produktif bagi kehidupan sosial. Kondisi ini harus terus dipelihara, agar masyarakat semakin maju,” pungkasnya. (SN)