BANJARMASINPOST.CO.ID, KANDANGAN – Warga Desa Malutu, Kecamatan Padang Batung, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) heboh menyusul hilangnya seorang warga setempat.
Ariandi, warga Desa Malutu, Kecamatan Padang Batung, diduga hilang di hutan yang masih berada di Desa Malutu.
Sejak dikabarkan menghilang Senin (19/12/2022) malam, pemuda berusia 24 tahun itu belum kembali ke rumah.
Setelah 24 jam, orang tua Ariandi melaporkan hilangnya Ariandi ke pihak berwajib, mulai dari aparat desa, relawan, hingga polisi.
Baca juga: Identitas Jenazah Mengambang di Sungai Barito, Sungaiandai Warga Banjarmasin Hilang Sejak 14 Desember
Baca juga: Pamit Bengkel Ponsel, Pria di Tabalong, Kalsel Ini Hilang Gara-gara Gadai Motor Teman
Baca juga: Hilang Sejak Tiga Bulan Lalu, Pria asal Desa Damsari Tamban Batola Menemukan Tulang Tersisa
Pada Selasa (20/12/2022) pencarian Ariandi dimulai. Penggeledahan ini melibatkan masyarakat desa, BPK HSS Harmoni, BPBD, TNI, hingga kepolisian.
Ariandi diduga menghilang di hutan yang masih menjadi bagian dari wilayah Desa Malutu. Dugaan itu diperkuat, karena relawan menemukan barang-barang yang diduga milik Ariandi di dalam hutan.
Hal itu diungkapkan Harmoni Badan Penanggulangan Kebakaran (BPK) HSS Bidang Penelitian Sosial Kemanusiaan, Hamlani.
Hamlani menjelaskan, penemuan barang yang diduga milik Ariandi itu ditemukan pada hari pertama penggeledahan, yakni Selasa (20/12/2022).
Barang-barang yang ditemukan termasuk kemeja biru, sandal jepit hitam, dan ponsel.
Sayangnya pada hari ketiga pencarian. Yakni, Kamis (23/12/2022) malam, pencarian bersama relawan di luar Desa Malutu dihentikan. Bahkan, sebelum ditutup, digelar doa bersama agar Ariandi bisa segera ditemukan.
“Ada ratusan relawan yang datang setiap hari. Padahal, pada hari terakhir pencarian ada 220 relawan. Relawan yang hadir berasal dari Kabupaten Tapin, Tabalong, dan Hulu Sungai Tengah,” ujarnya.
Dia mengatakan pencarian terus berlanjut. Namun, hanya untuk masyarakat Desa Malutu dan relawan di Desa Malutu yang diperkirakan mencapai 50 orang.
Baca juga: Kapal tunda ponton bermuatan kayu tenggelam di Muara Kaman Kaltim, 1 ABK meninggal dunia dan 2 hilang
Sementara itu, Kepala Desa Malutu, Maslan mengungkapkan, Jumat (23/12/2022), jika pencarian secara terbuka dihentikan hingga waktu yang belum bisa mereka tentukan.
Atas nama keluarga, ia juga mengucapkan terima kasih kepada para relawan yang telah membantu.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah HSS, Kusairi mengatakan, hingga saat ini belum ada korban yang ditemukan. (Banjarmasinpost.co.id/Eka Pertiwi)