Basran (57), warga Alalak Tengah Kota Banjarmasin yang diduga tenggelam akhirnya ditemukan di sekitar tongkang di Sungai Barito, Barito Kuala, tewas, Kamis (1/6/ 2023).
Tepatnya korban ditemukan pada hari kedua, penyisiran dimulai pukul 07.00 WITA dengan dibagi menjadi 2 tim dengan jarak pencarian 8 KM.
Sekitar pukul 07.30 WITA, Tim SAR Gabungan mendapat informasi dari Tongkang bahwa ada tanda-tanda korban di bawah tongkang mereka. Mendapat informasi tersebut, Tim SAR Gabungan langsung menuju lokasi untuk melakukan proses evakuasi.
Benar saja, korban akhirnya ditemukan dan sudah meninggal dunia.
“Korban kami temukan di sekitar tongkang dengan jarak sekitar 500 m dari titik perkiraan LKP di koordinat 03° 16′ 29” S – 114° 33′ 39” BT dalam keadaan meninggal dunia. Kemudian kami mengevakuasi korban ke rumah duka,” kata Achmad Rusyandhy, Koordinator Lapangan Basarnas Banjarmasin.
Sebelumnya, menurut keterangan anak korban, pada Selasa 30 Mei 2023 pukul 01.00 WITA korban keluar rumah untuk mencari barang rongsokan di sekitar Pulau Alalak, biasanya korban pulang sekitar pukul 22.00 WITA pada hari yang sama namun korban tidak pernah kembali.
Hingga Rabu 31 Mei 2023 pukul 08.00 WITA perahu korban ditemukan hanyut di sekitar Pelambuan yang kemudian ditarik keluarga korban, hingga akhirnya dilaporkan hilang.
Kepala Badan Pencarian dan Pertolongan Banjarmasin (BASARNAS), Al Amrad, S.Sos. membenarkan ada laporan orang jatuh dari perahu di Pelambuan, Kecamatan Banjarmasin Barat, Kota Banjarmasin,
“Informasi tersebut kami terima pada sore hari tanggal 31 Maret 2023 sekitar pukul 16.00 WITA dari Deddy 911 (potensi SAR), setelah mendapatkan informasi tersebut kami memberangkatkan personel untuk segera menggali informasi lebih lanjut dan melakukan proses pencarian,” ujarnya.
Sesampainya di lapangan pukul 18.00 WITA, pihaknya langsung berkoordinasi dengan pihak keluarga dan berusaha ke arah yang biasa saat korban mencari bangkai pesawat.
Di sana, pihaknya berkoordinasi dan mengimbau tongkang jika ada tanda-tanda adanya korban untuk segera melaporkannya ke Tim SAR Gabungan. Karena kondisi jarak pandang yang terbatas pada malam hari dan angin yang cukup kencang, tim dan keluarga korban memutuskan untuk sementara menghentikan pencarian dan melanjutkan pencarian pada esok hari dan dapat ditemukan pada hari kedua.