BANJARBARU, KALIMANTANLIVE.COM – Dinas Kehutanan Provinsi Kalsel (Dishut Kalsel) sangat serius dalam hal peningkatan kualitas lingkungan, tidak hanya dalam hal penanaman yang selalu diperhatikan tetapi perlindungan hutan dan hasil hutan menjadi prioritas utama.
“Jadi, sejak awal tahun sampai sekarang, kami sudah menangani empat wilayah yang terjadi kerusakan hutan di Kalimantan Selatan, antara lain Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Tanah Laut, KPH Balangan, KPH Pulau Sebuku Laut dan KPH Sengayam,” ujar Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalsel, Fathimatuzzahra di Banjarbaru, Jumat (20/1/2023) lalu.
# Baca juga: Kaji Asal Produksi, Pemprov Kalsel dan Hipmikindo Bakal Edukasi Pelaku UMKM
# Baca Juga: Pemprov Kalsel Siapkan Ratusan Tenaga Pendidik Ikuti PGP, Sebanyak 234 Guru Telah Diwisuda
# Baca juga: Pemprov Kalsel Bergerak Cepat Salurkan Bantuan untuk Korban Kebakaran Banjarmasin Kuin Utara
# Baca Juga: Panen Padi Pertama di 2023, Pemprov Kalsel Apresiasi HSS dan Resmikan UV Dryer
Disampaikan Fathimatuzzahra, pihaknya akan terus berupaya meminimalisir gangguan perusakan hutan di wilayah Kalsel.
“Dinas Kehutanan bersama KPH terus rutin melakukan patroli dan pengawasan ketat pengamanan hutan untuk melindungi kawasan hutan, hak negara atas hutan dan hasil hutan,” kata Fathimatuzzahra.
Sementara itu, Kepala Seksi Pengamanan Hutan, Haris Setiawan menjelaskan, Dinas Kehutanan memang mengutamakan pendekatan persuasif kepada masyarakat agar dapat menjaga kawasan hutan dan dapat peduli terhadap kelestarian kawasan hutan lindung serta mencegah kegiatan illegal.
Terjadinya perusakan hutan di wilayah KPH Tanah Laut merupakan tindak lanjut dari laporan masyarakat yang menginformasikan adanya penebangan liar yang terjadi di Kawasan Hutan Lindung Gunung Lintang, Desa Martadah, Kecamatan Tambangulang, Kabupaten Tanah Laut.
“Jadi, saat berada di lokasi tim Polisi Kehutanan (Polhut) bersama TKPH KPH Tanah Laut hanya menemukan dua batang kayu tebangan sepanjang 4 meter dan 1 batang kayu sepanjang 8 meter dengan diameter 40 cm. naik,” kata Haris. .
Selanjutnya di kawasan KPH Balangan, ia menemukan 9 tumpukan kayu tak bertuan yang tersembunyi di semak belukar di Desa Uren, Dusun Tampaan dan Desa Mamatang.
“Di wilayah KPH Pulau Sebuku Laut ditemukan tumpukan papan di Desa Kulipak, Kecamatan Pulau Laut Timur, Kabupaten Kotabaru sebanyak 26 buah ukuran 2x20x4 dan 35 buah ukuran 4x20x4 dengan total 1.536 meter kubik di dua lokasi yang berdekatan dan di kawasan KPH Sengayam tepatnya di Desa Buluh Kuning, Kecamatan Kotabaru, Tim Patroli menemukan tumpukan kayu ulin dengan volume kurang lebih 1 meter kubik,” kata Haris.(*/kalimantanlive.com)
editor: NMD
sumber: diskominfomc.kalselprov.go.id