Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) terus mendorong para petani kopi untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya dibidang budidaya kopi dengan memberikan sosialisasi terkait jumlah bantuan yang di terima hingga bimtek budidaya dan pengolahan kopi.
Hal tersebut disampaikan Kepala Disbunnak Kalsel, Suparmi yang diwakili Plt Kepala Bidang Perkebunan Heri Purwanto saat ditemui diruang kerjanya di Banjarbaru, Senin (21/10/2024).
“Kita berikan edukasi dengan pembekalan peningkatan SDM petani kopi karena kopi ini perlu penanganan yang khusus terlebih saat musim panas,” kata Heri.
Di 2024 melalui anggaran APBN, Kalimantan Selatan melalui Disbunnak Kalsel menerima bantuan 100 hektare lahan untuk budidaya kopi yang berlokasi di Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Sementara itu, untuk APBD saat ini masih dalam tahap sertifikasi dengan luasan 60 hektare yang tersebar di kabupaten Tanah Laut, Banjar, Hulu Sungai Tengah, Balangan dan Tabalong.
“Kalau untuk bantuan pengolahan pasca panen ada di Kabupaten Tanah Laut, akan tetapi setiap daerah penghasil kopi akan diberikan bantuan pengolahan sarana prasarana (sarpras) seperti bantuan bibit dengan pengajuan proposal,” ujar Heri.
Sementara itu, Suparmi menyebut pihaknya memberikan bantuan bibit kopi, gamal sebagai tanaman pelindung dan pupuk serta herbisida yang dikembangkan dengan pola supradin (disela tanaman karet) dengan jenis kopi yang ditanam adakah robusta.
“Untuk bantuan bibit diberikan per hektare sebanyak 1000 bibit dan di 2024 bibit yang telah disalurkan sebanyak 60.000 bibit,” ujarnya.
Sehingga, melalui program edukasi dan pelatihan (bimtek), petani kopi diharapkan dapat meningkatkan SDM-nya dan dapat menghasilkan kopi yang lebih berkualitas.
“Juga kopi hasil panen petani dapat meningkat kualitasnya sehingga dapat bersaing di pasaran domestik maupun internasional,” jelasnya.