MaesarohCNBC Indonesia
Pasar
Jumat, 16/12/2022 08:05 WIB
Foto: Karyawan menunjukkan emas Antam di gerai Galeri 24 Pegadaian di Jakarta, Senin (5/12/2022). Harga emas batangan di PT Pegadaian stagnan pada perdagangan hari ini, Senin (5/12/2022). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Jakarta, CNBC Indonesia – Harga emas langsung terpuruk setelah bank sentral negara maju bergegas menaikkan suku bunga acuannya sebesar 50 basis poin (bps). Pada perdagangan Kamis (15/12/2022), emas ditutup di level US$ 1.766,89 per troy ounce. Harga jatuh 2,23% sehari. Pelemahan ini merupakan yang terbesar kedua setelah 16 Juni 2022 dimana emas turun 2,8%.
Sedangkan pada perdagangan Jumat (16/12/2022) pukul 06:20 WIB, harga emas dunia di pasar spot US$ 1.766,42 per troy ounce. Harga emas merosot 0,03%.
Pelemahan ini memperpanjang derita emas yang sempat terpuruk dalam dua hari terakhir. Pelemahan ini pun langsung menyeret emas ke bawah level psikologis US$ 1.800 setelah menikmati level tersebut pada Selasa dan Rabu (13-14/12/2022).
Harga emas telah turun 1,7%. poin ke poin dalam seminggu. Harga emas juga merosot 0,41% sedangkan dalam setahun turun 1,8%.
Daniel Ghali, Analis TD Securities, mengatakan pelemahan emas dipicu memudarnya harapan pelaku pasar terhadap penurunan suku bunga acuan.
Seperti diketahui, bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve (The Fed) membenarkan sinyal tersebut hawkish mereka. Ketua Fed Jerome Powell mengatakan mereka akan terus menaikkan suku bunga tahun depan.
“The Fed masih memberikan sinyal hawkish meskipun laju ekonomi menunjukkan perlambatan. Pemotongan suku bunga kemungkinan akan berlangsung lama, sehingga sangat sulit bagi investor untuk memindahkan investasinya ke emas,” kata Ghali, dikutip dari Reuters.
Ghali juga menambahkan bahwa kebijakan moneter yang ketat di tingkat global membuat harga emas semakin terpuruk. Logam mulia tersebut berpeluang bergerak di kisaran US$ 1.766-1.780 per troy ounce.
Seperti diketahui, empat bank sentral negara maju menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 bps pada Kamis (15/12/2022).
Selain The Fed, bank sentral Swiss (Swiss National Bank/SNB), bank sentral Inggris (Bank of England/BoE) dan bank sentral Eropa (Europe Central Bank/ECB) juga menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 bp kemarin. .
BoE kembali menaikkan suku bunga sebesar 50 bp menjadi 3,5%, level tertinggi dalam 14 tahun terakhir.
ECB juga menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 bps dari 1,5% menjadi 2%. Kenaikan 50 bp adalah kenaikan suku bunga keempat yang dilakukan ECB tahun ini.
Sementara itu, bank sentral Swiss menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 bps menjadi 50 bps.
TIM PENELITIAN CNBC INDONESIA
(mae/mae)