Muhammad AzwarCNBC Indonesia
Uang saya
Rabu, 03/08/2023 09:35 WIB
Foto: Karyawan menunjukkan emas Antam di gerai Galeri 24 Pegadaian di Jakarta, Senin (5/12/2022). Harga emas batangan di PT Pegadaian stagnan pada perdagangan hari ini, Senin (5/12/2022). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Jakarta, CNBC Indonesia– Harga emas Antam hari ini Rabu (8/3/23) turun akibat penurunan dramatis harga emas dunia. Harga emas di butik emas LM Graha Dipta Pulo Gadung ukuran 1 gram terpantau turun Rp 12.000 menjadi Rp 1.020.000 per batang.
Harga tersebut merupakan yang termurah sejak 1 Maret 2023.
Sementara itu, harga pembelian kembali atau membeli kembaliEmas Antam dipatok Rp 897 ribu per gram. Harganya malah anjlok Rp. 15.000 dari perdagangan sebelumnya.
Namun berdasarkan pengumuman di website resmi Logammulia.com untuk transaksi membeli kembali Butik Emas LM ditutup sementara dan akan diberitahukan kembali jika ada perubahan lebih lanjut.
Harga emas Antam yang diperdagangkan bervariasi dari segi ukurannya. Untuk lebih jelasnya lihat data harga emas hari ini.
Penurunan harga emas Antam mengikuti harga emas dunia. Pada penutupan perdagangan Selasa (7/3/2023), emas ditutup di level US$ 1.813,52 per troy ounce.
Harga logam mulia turun hampir 2%. Harga emas dunia turun setelah Ketua Bank Sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell, memberikan kesaksian di hadapan Senat AS.
Powell mengadakan dengar pendapat dengan Komite Senat AS tentang Perbankan pada Selasa malam. Ia juga akan kembali memberikan kesaksian di depan kongres nanti malam.
“Data ekonomi baru-baru ini menunjukkan (perekonomian) lebih kuat dari perkiraan. Ini menunjukkan bahwa kenaikan suku bunga cenderung lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya,” kata Powell dalam rapat dengar pendapat dengan Komite Perbankan Senat kongres AS, dikutip dari Reuters.
Pernyataan Powell sontak mengejutkan para pelaku pasar emas. Mereka sudah berharap Powell akan mengingatkan mereka tentang pentingnya mengendalikan inflasi dan kemungkinan kenaikan suku bunga.
“Pernyataan Powell ternyata jauh lebih terang-terangan dan agresif daripada pasar,” kata Tai Wong, seorang analis di Heraeus Precious Metals. Reuters.
Kebijakan moneter ketat akan mendorong dolar AS dan imbal hasil obligasi pemerintah AS. Kondisi ini tentunya bukan hal yang baik untuk pergerakan emas. Dolar AS yang lebih kuat akan membuat harga emas semakin tidak terjangkau karena mahal.
Emas juga tidak menawarkan imbal hasil sehingga akan kalah saing dengan utang pemerintah AS.
“Powell menyatakan bahwa ‘pengetatan lebih cepat’ dan lebih mendesak tidak lagi mendorong (kenaikan suku bunga). Pernyataan ini tentu saja memberikan tekanan pada logam mulia. Emas melemah sejak Jumat lalu dan menjadi lebih tertekan karena pernyataan itu, “tambah Tai Wong.
(mae/mae)