TANJUNG, Kontrasonline.com – Pengemudi kerap mengeluhkan “kemacetan” saat berbelok dari Banjarmasin di bundaran Monumen Tanjung Puri.
Mereka khawatir jika traffic light management tidak diperbaiki akan menyebabkan kecelakaan lalu lintas di sekitar tugu kebanggaan warga Tabalong itu.
“Kalau kita dari Banjarmasin mau putar balik, tapi belum semua kendaraan selesai mengitari tugu, lampu hijau sudah datang dari Kaltim,” kata Bahrudin, warga Padang Panjang, kepada Kontrasonline.com.
Seringkali kendaraan terpaksa berhenti di tengah jalan untuk menghindari tabrakan dengan kendaraan yang datang dari Kalimantan Timur.
Apalagi menurutnya, di sekitar tugu terdapat genangan air dari mata air yang juga sangat mengganggu pengendara terutama kendaraan roda dua.
“Selain memperlambat laju kendaraan, genangan air juga bisa menyebabkan kendaraan selip,” keluhnya.
Ia berharap Dinas Perhubungan dapat menata lebih baik demi keselamatan warga di jalan raya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Tabalong, Tumbur P Manalu, terkait aduan tersebut mengatakan penataan lampu lalu lintas di perempatan Monumen Tanjung Puri diatur dengan sistem dan perhitungan yang dipertimbangkan.
“Tahap pengaturannya sudah diatur sistem, dari empat fase yang ada dari simpang tersebut, kepadatan arus dari arah Tanjung dan arah Banjarmasin, lalu arah dari Kalimantan Timur dan arah jalan Pertamina, arah jalan Pertamina. presentasinya memang kecil,” ujarnya saat ditemui, Selasa (7/2).
Tumbur menjelaskan, jika pengendara memutar arah Tugu Obor namun lampu berubah menjadi hijau berlawanan arah, maka pengendara harus berhenti di interlocking marker (tempat pemberhentian sementara) di kawasan Tugu Obor.
“Kita sudah siapkan marka interlocking, pengendara bisa berhenti di sana dengan memberi kesempatan kepada lawan atau arah lain untuk lewat, setelah itu pengendara yang dalam posisi interlocking bisa melanjutkan perjalanannya,” terangnya.
Ia juga menyampaikan terkait aduan tersebut, pihaknya juga akan mengevaluasi pentahapan lampu lalu lintas di perempatan Tugu Tanjung Puri.
“Kedepannya akan kami evaluasi dan analisis lagi dengan melakukan perhitungan lagi,” ujarnya.
Adapun genangan air di jalan yang diduga berasal dari air mancur Tugu Obor, pihaknya telah berkoordinasi dengan instansi terkait.
“Hal ini sudah dibahas dalam rapat koordinasi dengan instansi terkait, saat ini kami sedang menunggu tindak lanjut dari instansi terkait bagaimana penanganannya agar genangan air tidak membasahi jalan,” pungkas Tumbur. (tim)