Manajemen pusat perbelanjaan Q Mal Banjarbaru, Kalimantan Selatan, membantah tudingan warga yang menyebut ada dugaan pencemaran lingkungan akibat air limbah mal tersebut.
General Manager Q Mal Banjarbaru Andi Indra Wangsa di Banjarbaru, Jumat mengatakan, air limbah yang mengalir ke sungai tersebut dikategorikan aman setelah diolah oleh Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).
“Kami punya IPAL sendiri yang mengolah air limbah sebelum dialirkan ke sungai. Semuanya diproses sesuai standar sampai diperiksa laboratorium dan diketahui Dinas Lingkungan Hidup,” ujarnya.
Menurut Indra, pembangunan IPAL milik Q Mal ini merupakan satu-satunya di Kota Banjarbaru dan sudah memiliki izin dan persetujuan teknis dari Dinas LH Banjarbaru yang rutin melakukan pengecekan setiap semester.
Ia menjelaskan, pengolahan air limbah sudah sesuai dengan prosedur operasi standar menggunakan sistem oksidasi ganda sehingga air limbah yang dialirkan ke sungai masuk kategori aman menurut uji laboratorium.
“Air limbah yang mengalir ke sungai telah diolah melalui IPAL yang menggunakan sistem dual oksidasi dan penjernihan sehingga air yang dibuang bukan air kotor tapi sudah dijernihkan dan bersih,” ujarnya.
Meski telah memenuhi baku mutu, Indra memastikan selalu mengawasi pengolahan air limbah yang melewati 24 kompartemen pengolahan agar airnya jernih dan bersih.
Indra mengatakan, pihaknya juga terus melakukan pembenahan jika masih ada kekurangan dan meminta jika ada warga yang mengeluhkan air limbah untuk datang langsung berdiskusi dan mencari solusi.
“Silakan warga datang dan kami siap membahas soal pengolahan air limbah. Jika ada kendala akan kami diskusikan dengan baik dan dicarikan solusinya agar tidak menimbulkan kerugian,” ujarnya.
Sebelumnya, seorang warga bernama Halimah sempat mengeluhkan bau tak sedap yang diduga berasal dari air limbah pusat perbelanjaan Q Mal, sehingga ia berharap ada perbaikan agar bau tersebut hilang.
“Kami sering mencium bau tidak sedap yang diduga berasal dari air limbah Q Mal dan berharap ada perbaikan pengelolaan air limbah agar bau tidak lagi muncul,” ujarnya.
HAK CIPTA © Berita ANTARA Kalimantan Selatan 2023