Sekretaris Kementerian PANRB bersama Gubernur DKI Jakarta pada acara SAKIP Awards 2022 di Jakarta, Selasa (05/04).
JAKARTA – DKI Jakarta dan Kabupaten Hulu Sungai Selatan sama-sama berhasil meningkatkan nilai Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Ibukota berhasil meningkatkan skor BB pada tahun 2020 menjadi A pada penilaian tahun 2021. Sedangkan Kabupaten Hulu Sungai Selatan tahun ini juga meraih predikat A, naik satu tingkat dari BB pada evaluasi SAKIP 2020. Bagaimana kisah mereka dalam membangun birokrasi yang efisien dan tepat sasaran?
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjelaskan, hal utama yang harus dilakukan adalah mereduksi program menjadi langkah-langkah yang dapat dipahami dan dilaksanakan oleh semua lapisan. “Jadi ketika kita punya program, maka program itu dijabarkan dalam bentuk pengukuran untuk kepala dinas, lalu pengukuran untuk kepala bidang, lalu pengukuran untuk kepala bagian hingga staf,” terang Anies usai ditemui usai SAKIP 2021. -RB Awards yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara. Reformasi Negara dan Birokrasi (PANRB), di Jakarta, Selasa (05/04).
Program terukur ini secara teknis dituangkan dalam target kinerja pegawai (SKP) agar seluruh staf dalam organisasi bekerja dengan target yang dipahami bersama. Tak kalah pentingnya adalah unsur kolaborasi dalam mengukur capaian kinerja. Anies menegaskan, membangun Jakarta bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi seluruh komponen.
Di sisi lain, Kabupaten Hulu Sungai Selatan juga melakukan beberapa perubahan untuk membenahi birokrasi di pemerintahan daerahnya. Salah satunya mengubah mindset ASN untuk bisa memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, bukan sebaliknya.
Wakil Bupati Hulu Sungai Selatan Syamsuri Ahmad menilai telah terjadi perubahan kerangka berpikir Hal ini dapat mempengaruhi ASN untuk terus berinovasi dalam melayani masyarakat. “Orientasi kami adalah hasil. Apapun yang kita lakukan, sebagus apapun programnya, jika hasilnya tidak maksimal, tentu masyarakat juga tidak akan bisa merasakan hasilnya secara optimal,” ungkapnya.
Ia mengakui, membenahi birokrasi bukanlah hal yang mudah. Namun baginya, yang terpenting adalah bagaimana mendapatkan keuntungan maksimal dari dana yang tersedia. Dengan melakukan memfokuskan kembali dalam program kegiatan tersebut, Hulu Sungai Selatan berhasil melakukan efisiensi anggaran sebesar 400 Miliar rupiah.
Dalam kesempatan tersebut, Syamsuri juga menyampaikan apresiasinya kepada jajaran Pemkab Hulu Sungai Selatan yang telah berprestasi sehingga terjadi peningkatan penilaian SAKIP tahun 2021. “Masih banyak tugas yang menunggu, mari bergandengan tangan, terus raih kesepakatan untuk membangun Hulu Sungai Selatan yang lebih baik lagi, ujarnya. (nan/don/HUMAS MENPANRB)