REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA — Pelaksanaan umroh disebut-sebut mengalami kenaikan yang tajam setiap bulan Ramadhan. Tahun ini, Kerajaan Arab Saudi menyiapkan diri untuk menyambut tiga juta jamaah umroh.
Bagi umat Muslim Indonesia yang berencana melaksanakan umroh Ramadhan, Ketua Bidang Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Cholil Nafis membagikan satu hal penting yang harus disiapkan. Persiapan yang paling utama, menurutnya, adalah niat dan ilmu.
“Yang harus disiapkan pertama adalah niat. Meluruskan niat, bahwa umroh karena Allah SWT dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Bukan untuk rekreasi, apalagi sampai untuk gaya-gayaan,” ujar dia saat dihubungi Republika, Kamis (9/3/2023).
Hal berikutnya yang juga penting untuk disiapkan adalah ilmu ibadah umroh. Setiap jamaah harus menanamkan keikhlasan beribadah karena Allah SWT dan memahami bagaimana cara ihram.
Lebih baik lagi, kata Kiai Cholil, seorang jamaah umroh mempelajari filosofi dari ibadah umroh itu. Dengan demikian, ia akan semakin mengerti dan menghayati ibadah umroh yang dilakukan, dalam rangka meningkatkan keimanan.
“Bekal yang dibawa untuk umrah adalah halal. Baik baju yang dipakai dan uang yang digunakan untuk transaksi selama umroh,” lanjut dia.
Terkait ibadah yang bisa dilakukan selama umroh, Kiai Cholil menyebut hal yang paling mudah adalah istighfar, tasbih dan dzikir kepada Allah SWT. Di bulan Ramadhan, ada baiknya untuk memperbanyak bacaan Alquran.
“Selama di Masjidil Haram, Haramain dan Masjid Nabawi, perbanyak dzikir dan membaca Alquran. Kalau bisa sekalian mengkhatamkan Alquran, syukur-syukur bertadabur juga,” ucap Kiai Cholil.