Kelurahan Kelayan Barat dan Kelurahan Kuin Selatan Kota Banjarmasin masuk dalam nominasi empat besar Lomba Kampung Keluarga (KB) Berkualitas Tingkat Provinsi Kalimantan Selatan.
Tim Verifikasi Lomba Desa KB Provinsi Kalimantan Selatan tiba di Kecamatan Kelayan Barat untuk melakukan verifikasi dan penilaian yang berlangsung di Kantor Kecamatan Kelayan Barat, Kamis.
Kegiatan verifikasi turut dihadiri Walikota Banjarmasin, H Ibnu Sina didampingi Ketua TP PKK Kota Banjarmasin, Hj Siti Wasilah, Kepala BKKBN Kalsel, H Ramlan, Kepala Dinas DPPKBPM, Helfian Noor, sejumlah kepala SKPD dan jajaran terkait.
Walikota H Ibnu Sina menyampaikan terima kasih atas dukungan dari BKKBN Provinsi dan Pemerintah Kota Banjarmasin, khususnya kecamatan yang bersinggungan langsung dengan permasalahan yang ada di masyarakat.
“Terima kasih atas apa yang sudah dilakukan Pemko dan juga kecamatan di Banjarmasin, alhamdulillah perlahan bisa diselesaikan, misalnya tadi masalah stunting turun sekitar 5,4% dan ini penurunan tertinggi secara nasional,” ujarnya. dikatakan.
H Ibnu Sina juga menyebutkan penurunan angka stunting yang cukup signifikan tidak lepas dari program-program yang dilaksanakan oleh Pemko Banjarmasin, salah satunya Kampung KB.
“Alhamdulillah sudah mulai kelihatan hasilnya, tapi kondisi ini jangan dibanggakan karena masih ada yang belum terbenahi, maka kampung keluarga berkualitas ini akan menjadi modal pembangunan kota dan semoga bisa meningkatkan kekeluargaan. ekonomi,” harap H Ibnu Sina.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Kalsel, Ramlan mengatakan, Lomba Kampung Keluarga Berkualitas sangat strategis untuk mengangkat ekonomi kerakyatan, melalui intervensi lintas sektoral.
Termasuk menuntaskan penanganan stunting dengan target 14 persen pada 2024 seperti yang diharapkan Presiden Jokowi.
“Disampaikan Walikota, kampung berkualitas ini telah menggambarkan bagaimana kerjasama dan sinergi lintas sektor, serta penyaluran program CSR dapat berjalan, sehingga terpetakan anak stunting di Banjarmasin,” ujar Ramlan.
Ramlan optimis Kota Banjarmasin mampu mencapai target 14 persen pada 2024, hal ini dibuktikan dari 27,8 persen pada 2021 menjadi 22,4 persen pada 2023.
Dalam mengatasi stunting di Banjarmasin, Ramlan mengingatkan pemerintah agar lebih banyak melakukan survei di wilayah-wilayah strategis penanganan stunting, seperti penataan kawasan kumuh dan penyediaan sanitasi yang baik.
“Masih banyak anak-anak yang tinggal di kawasan kumuh perkotaan yang mengharapkan uluran tangan, terutama di kawasan Pasar Lima, Sudimampir, banyak yang anaknya tinggal di sana yang kerdil, juga di kawasan Mantuil, di bantaran sungai, masyarakat masih banyak menggunakan jamban terapung,” jelas Ramlan.
Lebih lanjut Ramlan juga menyampaikan bahwa tingkat pengetahuan orang tua di Banjarmasin mengenai stunting, terutama pada 1000 hari kelahiran anak atau di usia dua tahun masih kurang.