Keluarga korban bencana duduk di lokasi terjadi tsunami di Pantai Teluk Palu, Palu, Sulawesi Tengah, pada Kamis (28/9/2023). Mereka datang ke tempat ini untuk berziarah dan mengenang bencana tsunami yang terjadi lima tahun yang lalu pada tanggal 28 September 2018 dan menewaskan ribuan orang.
Selain itu, sejumlah penyintas bencana juga mengikuti zikir dan doa bersama di dekat bekas lokasi bencana likuifaksi di Desa Balaroa, Palu, pada tanggal yang sama. Tujuan dari zikir dan doa ini adalah untuk mengenang para korban bencana gempa bumi, tsunami, dan likuifaksi yang terjadi lima tahun yang lalu, serta berdoa agar mereka mendapatkan tempat tinggal yang layak. Mereka juga berharap agar bencana yang memakan ribuan korban jiwa ini tidak terulang kembali.
Sebagai tambahan informasi, berikut adalah pertanyaan-pertanyaan yang sering diajukan (FAQ) terkait dengan bencana di Palu:
1. Apa yang menyebabkan terjadinya tsunami di Palu?
Tsunami di Palu pada tahun 2018 disebabkan oleh gempa bumi dengan magnitudo 7,5 yang mengguncang wilayah tersebut. Gempa yang terjadi di dasar laut menyebabkan pergeseran dan terbentuknya gelombang tsunami yang kemudian melanda Pantai Teluk Palu.
2. Berapa jumlah korban jiwa akibat bencana tersebut?
Bencana tersebut menyebabkan lebih dari ribuan orang tewas dan banyak lainnya mengalami luka-luka. Angka pastinya terus diperbarui seiring dengan proses evakuasi dan identifikasi korban.
3. Bagaimana kondisi Palu saat ini setelah lima tahun berlalu?
Palu dan sekitarnya telah mengalami proses pemulihan yang intensif selama lima tahun terakhir. Banyak infrastruktur yang telah dibangun kembali dan tata kota yang semakin pulih. Namun, proses pemulihan masih terus berlangsung untuk memastikan bahwa korban bencana mendapatkan tempat tinggal yang layak dan kehidupan yang lebih baik.
4. Apa langkah pencegahan yang telah dilakukan untuk mencegah bencana serupa terjadi kembali?
Pemerintah dan berbagai organisasi terus bekerja sama untuk meningkatkan sistem peringatan dini dan infrastruktur tanggap bencana di Palu dan sekitarnya. Peningkatan kesadaran masyarakat tentang bahaya bencana juga menjadi fokus utama untuk memastikan tingkat kesiapsiagaan yang lebih baik.
5. Apa upaya yang dilakukan untuk membantu korban bencana?
Selama lima tahun terakhir, banyak bantuan dan dukungan yang diberikan oleh pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan masyarakat umum kepada korban bencana di Palu. Bantuan tersebut meliputi relokasi tempat tinggal, bantuan pemulihan ekonomi, dan program pemulihan psikososial untuk membantu korban mengatasi trauma yang mereka alami.
Dengan berjalannya waktu, diharapkan Palu dan masyarakatnya dapat pulih sepenuhnya dari dampak traumatis bencana tersebut dan membangun kembali kehidupan yang lebih baik di masa depan.