SuaraTasikmalaya.id – Ketua Umum PSSI Erick Thohir mendorong setiap klub Liga 1 dan Liga 2 hanya memiliki maksimal satu pemain naturalisasi musim depan.
Hal itu disampaikan Erick dalam Workshop Sepakbola di Surabaya, Sabtu (4/3).
“PSSI mengambil sikap, kalau bisa hanya satu pemain yang dinaturalisasi. Kalau tidak, kapan pesepakbola Indonesia bermain,” kata Erick dalam rilis yang diterima Suara.com, Senin (6/3/2023).
Menurut Erick, kebijakan ini diberlakukan untuk memberikan kesempatan kepada pemain lokal dan juga untuk menjunjung tinggi fairness dalam kompetisi.
Baca Juga: Dirut BRI: 2023 Tahun Ekspansi, Masyarakat Jangan Takut Simpan Pinjam Kredit di Bank
Namun, Erick menegaskan kebijakan tersebut masih dalam tahap usulan dan masih akan didiskusikan dengan pihak terkait.
“Ini bagian dari pengorganisasian untuk mencari titik temu dan belum selesai,” kata Erick.
Terkait hal itu, Direktur PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), perusahaan yang menaungi klub Persib, Teddy Tjahjono, menyatakan 5+1 sudah sesuai dengan aturan Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC).
Namun pada pertandingan tersebut, tim Liga 1 sepakat penerapan 5+1 diubah menjadi 4+1. Dengan demikian, ada satu pemain asing yang tidak masuk dalam daftar susunan pemain (DSP).
“Karena minimnya pemain lokal, 18 klub Liga 1 setuju, hanya 4+1 yang terdaftar di DSP. Ini juga masuk dalam pembahasan keseimbangan antara klub dan PSSI,” kata Teddy.
Baca Juga: Berkunjung ke Konsultan Pajak yang Dibantu Rafael Alun Trisambodo: Kini Kabur ke Luar Negeri
Terkait pemain asing, klub-klub sepakat menggunakan skema 5+1 pada kompetisi Liga 1 2023/2024, yakni setiap tim bisa diperkuat maksimal lima pemain asing non-ASEAN dan satu pemain impor dari kawasan ASEAN.
Namun pada pertandingan tersebut, tim Liga 1 sepakat penerapan 5+1 diubah menjadi 4+1. Artinya, ada satu pemain asing yang tidak masuk dalam daftar susunan pemain (DSP).
Sedangkan Liga 2 2023/2024 akan diperkuat pemain asing dengan komposisi 1+1, yakni masing-masing tim dapat dibela oleh satu pemain asing non-ASEAN dan satu pemain impor ASEAN.
Erick Thohir juga mengungkapkan bahwa kebijakan ini masih dalam tahap pembahasan dan pembahasan lebih lanjut dengan pihak terkait.
“Kami berharap dengan kebijakan ini dapat menciptakan keseimbangan dan memberikan kesempatan bagi pemain lokal untuk berkembang di kompetisi sepak bola Indonesia,” kata Erick. (***)