Ada fakta yang baru terungkap dari video viral truk yang menabrak penjaga parkir hingga tewas. Radar Banjarmasin berusaha menelusuri keberadaan supir truk yang alamatnya tak jauh dari lokasi truk dihentikan saat dikejar massa.
“Rumah saya tidak jauh dari SMPN 13,” ujarnya kepada Radar Banjarmasin, Selasa (9/5).
Pria berusia 30 tahun berinisial An ini telah melepaskan hak jawabnya. Ia mengungkapkan, kronologi awal kejadian berbeda dengan yang diberitakan sebelumnya. Sore itu, ia kembali ke Alalak Tengah RT 5 Banjarmasin Utara, setelah memungut muatan kayu dari daerah Kalteng. Adik laki-lakinya juga ada di dalam truk.
Saat melintas di depan Griya Permata, ia dikejutkan oleh seorang Relawan Pengawas Lalu Lintas (Supeltas) yang menghentikan truknya dan beberapa pengendara lain untuk memberi jalan bagi seorang pengendara motor. Ia mencoba mengerem kaget, karena batang pohon yang dibebani berat, remnya cukup pelan saat diinjak.
An menjulurkan kepalanya keluar kabin truk dan mengingatkan para Supeltas untuk berhati-hati saat mengemudi dan menghentikan kendaraan. Jelas bahwa teguran An membuat marah dan marah Supeltas, bersamaan dengan Supeltas mengutuk An.
“Pengawas marah berkali-kali dan memaki saya, lalu dia pergi ke pinggir jalan dan mengambil sapu. Dia mendorong ujung sapu ke wajah saudara laki-laki saya dan bekas lukanya masih ada. Saat itulah saya refleks mencabut pisau karena melihat ujung sapu mengenai adik saya,” jelas An.
Kemudian mereka bertengkar. An terharu, lalu mengeluarkan vonis yang menantang. “Saya bilang kalau mau berkelahi, jangan berani-berani mendekati desa,” katanya.
Merasa lega, An memilih mengemudikan truknya pulang. Supeltas masih terlihat marah dan mengikuti truk An. Supelta itu maju dan memblokade di depan Komplek Kebun Jeruk.
Di lokasi kedua ini, kisruh kembali terjadi, Supeltas membawa teman-teman. Dia kemudian mengambil batu dan melemparkannya ke kaca depan mobil. “Dia mau lempar ke kaca, tapi malah terbang dan nabrak tembok pintu sebelah kiri, di saat yang sama saya langsung nabrak mobilnya karena terbawa emosi,” ujarnya.
Tentu saja, Ane menegaskan, dalam kejadian itu, tidak ada korban jiwa akibat tabrak lari tersebut. Hanya kerusakan sepeda motor dan pikap yang ia sentuh saat pengejaran. “Ada pikap yang tersenggol, kacanya pecah,” akunya.
Selain itu, kata dia, jika ujung konflik dibawa ke jalur keluarga, sekalipun terluka dan sebagian truk rusak. “Kami mencapai kesepakatan secara kekeluargaan, motor Supeltas yang rusak saya ganti dan masih dalam proses, Polres Banjarmasin Utara turun tangan,” pungkasnya.