Ada fakta yang baru terungkap dari video viral truk yang menabrak penjaga parkir hingga tewas.
Radar Banjarmasin berusaha menelusuri keberadaan supir truk yang alamatnya tak jauh dari lokasi truk dihentikan saat dikejar massa.
“Rumah saya tidak jauh dari SMPN 13,” ujarnya kepada Radar Banjarmasin, Selasa (9/5).
Pria berusia 30 tahun bernama Andre ini telah memberikan hak jawabnya. Ia mengungkapkan, kronologi awal kejadian berbeda dengan yang diberitakan sebelumnya.
Sore itu, ia kembali ke Alalak Tengah RT 5 Banjarmasin Utara, setelah memungut muatan kayu dari daerah Kalteng. Adik laki-lakinya juga ada di dalam truk.
Saat melintas di depan Griya Permata, ia dikejutkan oleh seorang Relawan Pengawas Lalu Lintas (Supeltas) yang menghentikan truknya dan beberapa pengendara lain untuk memberi jalan bagi seorang pengendara motor. Ia mencoba mengerem kaget, karena batang pohon yang dibebani berat, remnya cukup pelan saat diinjak.
Andre menjulurkan kepalanya keluar kabin truk dan mengingatkan para Supeltas agar berhati-hati saat mengendalikan dan menghentikan kendaraan. Rupanya teguran Andre membuat Supeltas tersinggung dan marah, Supeltas pun memaki-maki Andre.
“Pengawas marah berkali-kali dan memaki saya, lalu dia pergi ke pinggir jalan dan mengambil sapu. Dia mendorong ujung sapu ke wajah adik saya dan bekas lukanya masih ada, saat itu saya refleks mencabut pisau karena melihat adik saya terkena ujung sapu,” jelas Andre.
Kemudian mereka bertengkar. Andre terharu, lalu mengeluarkan kalimat tantangan.
“Saya bilang kalau mau berkelahi, jangan berani-berani mendekati desa,” katanya.
Merasa lebih baik, Andre memilih mengemudikan truknya pulang. Supeltas masih terlihat marah dan mengikuti truk Andre. Supelta itu maju dan memblokade di depan Komplek Kebun Jeruk.
Di lokasi kedua ini, kisruh kembali terjadi, Supeltas membawa teman-teman. Dia kemudian mengambil batu dan melemparkannya ke kaca depan mobil.
“Dia mau lempar ke kaca, tapi terbang dan nabrak tembok pintu sebelah kiri. Saat itu saya langsung nabrak mobil karena terbawa emosi,” ujarnya.
Pastinya, kata Andre, dalam peristiwa itu tidak ada yang meninggal dunia akibat tabrak lari. Hanya kerusakan sepeda motor dan pikap yang ia sentuh saat pengejaran.
“Ada pikap yang tersenggol, kacanya pecah,” akunya.
Selain itu, kata dia, jika ujung konflik dibawa ke jalur keluarga, sekalipun terluka dan sebagian truk rusak.
“Kami mencapai kesepakatan secara kekeluargaan, motor Supeltas yang rusak saya ganti dan masih dalam proses, Polres Banjarmasin Utara turun tangan,” pungkasnya.