Gapkindo, Gabugan Pengusaha Karet Indonesia, mendukung upaya pemerintah untuk meningkatkan produksi karet di Kalimantan Selatan. Namun, pasokan bahan baku masih terbatas dan bahkan sangat kurang. Sekretaris Eksekutif Gapkindo Kalsel, H. Hasan Yuniar SH, mengatakan bahwa pasokan bahan baku karet ke pabrik mengalami penurunan dalam dua tahun terakhir, menyebabkan salah satu industri di Kalsel mengalami kebangkrutan karena kurangnya pasokan bahan baku.
Selain masalah pasokan, Hasan Yuniar juga mengkonfirmasi adanya permasalahan terkait kondisi alam, seperti hujan deras yang menghambat produksi karet. Musim kemarau berkepanjangan juga mempengaruhi pasokan karet. Selain itu, penyakit juga menghantui perkebunan karet dan dapat menyebabkan pohon karet mati, mengurangi pasokan bahan baku karet.
Permasalahan lainnya adalah kondisi pohon karet yang sudah tua, yang dapat menyebabkan penurunan produktivitas. Konversi lahan juga mengurangi pasokan karet karena lahan karet dikonversi menjadi lahan sawit. Harga karet yang turun dan kurangnya daya tarik bagi petani juga membuat banyak petani meninggalkan perkebunan mereka.
Untuk mengatasi permasalahan ini, Hasan berharap Disbun kabupaten/kota dapat meningkatkan perekonomian petani karet dengan mengembalikan petani pada pekerjaan semula, seperti menyadap karet. Permintaan karet alam di luar negeri cukup baik, dan adanya jaminan pasokan juga memperkuat pentingnya bahan baku karet bagi industri. Saat ini, sebanyak 239 kelompok UPPB mendapatkan arahan untuk menyediakan pasokan bahan baku karet secara optimal dan mengembangkan sistem mutu terkait kelompok.
Sementara itu, luas kebun karet di Kalimantan Selatan mencapai 174 ribu hektare, namun produksi masih di bawah kapasitas pabrik eksisting. Kapasitas produksi karet sebesar 270 ribu ton per tahun, sementara bahan bakunya hanya mencapai 174 ribu ton per tahun, sehingga terdapat kekurangan bahan baku sekitar 30 persen per tahun.
Pertanyaan Umum (FAQ):
1. Apa yang menjadi dukungan Gapkindo terhadap peningkatan produksi karet di Kalimantan Selatan?
Gapkindo mendukung upaya pemerintah untuk meningkatkan produksi karet di Kalimantan Selatan.
2. Apa yang menyebabkan kurangnya pasokan bahan baku karet?
Beberapa faktor yang mengakibatkan kurangnya pasokan bahan baku karet adalah penurunan kualitas dan volume pasokan dalam dua tahun terakhir, kondisi alam seperti hujan deras dan musim kemarau berkepanjangan, serta penyakit yang menghantui perkebunan karet.
3. Bagaimana upaya Disbun kabupaten/kota untuk meningkatkan perekonomian petani karet?
Disbun kabupaten/kota diharapkan dapat mengembalikan petani karet pada pekerjaan semula, seperti menyadap karet, untuk meningkatkan perekonomian petani.
4. Apa yang menjadi kebutuhan industri terkait bahan baku karet?
Industri membutuhkan jaminan pasokan bahan baku karet, karena karet alam masih memiliki permintaan yang baik di luar negeri.
5. Bagaimana kondisi produksi karet di Kalimantan Selatan saat ini?
Luas kebun karet di Kalimantan Selatan mencapai 174 ribu hektare, namun produksi masih di bawah kapasitas pabrik eksisting. Terdapat kekurangan bahan baku sekitar 30 persen per tahun.
Ini adalah FAQ (Pertanyaan Umum) terkait upaya Gapkindo mendukung peningkatan produksi karet di Kalimantan Selatan.