PONTIANAK – Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Sutarmidji mengingatkan Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan pemerintah provinsi (pemprov) agar tidak mudah menunjukkan kekayaan meski yang bersangkutan mampu. Hal itu disampaikan mengingat kasus virus yang belakangan ini terjadi di seluruh tanah air.
“Sebagai ASN atau pejabat harus memberikan contoh yang baik, kita banyak melihat, mendengar dan mengetahui akhir-akhir ini. Masalah pajak (resmi) dan sebagainya, semoga situasi viral saat ini tidak menimpa kita. Boleh punya apa saja, tapi harus jeli melihat kondisi dan situasi,” ujarnya belum lama ini.
Midji-sapaan akrabnya mengatakan hal itu harus menjadi perhatian. Ia kembali berpesan, meski ASN punya banyak harta, tak perlu pamer. “Oke mobil mewah, asal halal boleh, tapi jangan jadikan gaya hidup,” pesannya.
Orang nomor satu di Kalbar itu menuturkan, selama menjadi ASN, apapun jabatan yang diembannya, ia tidak akan hidup mewah. Pengecualian adalah bahwa dalam pewarisan yang bersangkutan lahir dari keluarga kaya.
“Tapi kalau masih ASN, tidak mungkin. Anda tidak bisa menjalani gaya hidup mewah. Itu normal, itu baik seperti itu. Jangan berlebihan dalam menunjukkan kemewahan, meski mampu membeli baju yang harganya puluhan juta, tapi jangan jadikan gaya hidup saat status ASN masih melekat pada kita,” pungkasnya.(batang)
PONTIANAK – Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Sutarmidji mengingatkan Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan pemerintah provinsi (pemprov) agar tidak mudah menunjukkan kekayaan meski yang bersangkutan mampu. Hal itu disampaikan mengingat kasus virus yang belakangan ini terjadi di seluruh tanah air.
“Sebagai ASN atau pejabat harus memberikan contoh yang baik, kita banyak melihat, mendengar dan mengetahui akhir-akhir ini. Masalah pajak (resmi) dan sebagainya, semoga situasi viral saat ini tidak menimpa kita. Boleh punya apa saja, tapi harus jeli melihat kondisi dan situasi,” ujarnya belum lama ini.
Midji-sapaan akrabnya mengatakan hal itu harus menjadi perhatian. Ia kembali berpesan, meski ASN punya banyak harta, tak perlu pamer. “Oke mobil mewah, asal halal boleh, tapi jangan jadikan gaya hidup,” pesannya.
Orang nomor satu di Kalbar itu menuturkan, selama menjadi ASN, apapun jabatannya, ia tidak bisa hidup terlalu mewah. Pengecualian adalah bahwa dalam pewarisan yang bersangkutan lahir dari keluarga kaya.
“Tapi kalau masih ASN, tidak mungkin. Anda tidak bisa menjalani gaya hidup mewah. Itu normal, itu baik seperti itu. Jangan berlebihan dalam menunjukkan kemewahan, meski mampu membeli baju yang harganya puluhan juta, tapi jangan jadikan gaya hidup saat status ASN masih melekat pada kita,” pungkasnya.(batang)