Gubernur Kalsel Sahbirin Noor atau Om Birin menghadiri syukuran panen padi terapung Kelompok Tani Cinta Maju di Desa Hamayung, Kecamatan Daha Utara, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Selasa.
Panen padi dilakukan di lahan tergenang seluas 0,6 hektar dengan menggunakan 1.500 styrofoam sebagai tempat bercocok tanam.
Baca juga: Kadin Kalsel diminta aktif membobol pembangunan infrastruktur
Paman Birin menyampaikan Kelompok Tani Cinta Maju di Desa Hamayung ibarat hujan di musim kemarau, karena menurutnya sementara Kalsel berusaha memenuhi kebutuhan pokok masyarakat khususnya beras lokal petani di daerah Hulu Sungai Selatan bisa panen padi hari ini.
Paman Birin mengatakan, beras terapung ini merupakan terobosan atau inovasi yang luar biasa dan bisa berjalan dengan sukses, sehingga kedepannya bisa terus dikembangkan lebih lagi terutama di daerah rawa.
“Potensi lahan rawa di Banua kita luar biasa, dimana standar luas lahan rawa mencapai lebih dari 290 ribu hektar. Sementara hanya sebagian kecil saja yang bisa dimanfaatkan terus menerus, karena berbagai sebab, seperti banjir misalnya. Oleh karena itu , program beras terapung yang berhasil kami laksanakan selama ini dapat menjadi contoh untuk dikembangkan di daerah perairan lainnya yang belum dapat kami manfaatkan secara maksimal,” ujar Paman Birin.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalsel Syamsir Rahman mengatakan, padi terapung ini dalam rangka pengelolaan lingkungan darat yang airnya selalu dalam atau menggenang agar tetap menghasilkan produksi beras yang optimal dan menghasilkan manfaat ekonomi bagi petani, serta memberi contoh dan memotivasi petani untuk menerapkan budidaya padi terapung.
“Provinsi Kalsel tahun 2022 melalui APBD Perubahan mengalokasikan kegiatan Nasi Terapung Styrofoam 3.500 di Kabupaten Hulu Sungai Selatan 2000 styrofoam, Barito Kuala 500 styrofoam, Balangan 1000 styrofoam,” pungkasnya.
Baca juga: Gubernur Kalsel menginstruksikan bantu layanan kesehatan gratis di daerah banjir
Sementara itu Basran selaku Ketua Kelompok Tani Cinta Maju Desa Mahayung merasa terbantu dengan adanya inovasi padi terapung, selain lebih mudah perawatannya, cara yang digunakan juga meningkatkan hasil panen, hal ini dikarenakan padi yang dipanen tidak terpengaruh oleh kondisi tanaman. tanah yang sering terkena. banjir, serta terhindar dari hama tikus dan ilalang.
“Sebelumnya dilakukan uji coba tanam 3 styrofoam dengan 21 rumpun padi per styrofoam, dengan 32 jenis inpari, siam madu, dan sertani,” jelas Basran.
Ditambahkan Basran, dengan cara tanam sebelumnya, dengan luas lahan 80 hektar, hanya bisa ditanami 30%, hal ini dikarenakan debit air yang terlalu tinggi, sehingga padi tidak bisa tumbuh, namun dengan cara padi terapung, 100%. tanah dapat ditanami.
“Alhamdulillah dengan inovasi padi terapung ini lahan seluas 80 hektar bisa ditanami 100% padi, nanti penanamannya dilakukan secara bertahap oleh kelompok tani setempat,” pungkasnya.
Basran berharap inovasi ini dapat membantu meningkatkan perekonomian dan meningkatkan kesejahteraan petani.
Dalam kesempatan tersebut, untuk meningkatkan dan mendukung petani, Pemprov Kalsel tahun anggaran 2023 memberikan bantuan kepada sejumlah kelompok tani di hulu sungai selatan.
Baca juga: Pemprov Kalsel alokasikan Rp 36 miliar untuk pertolongan pertama kesejahteraan
Diantaranya bantuan padi inbrida 100 ha (Rp 182.750.000), biofortifikasi 250 ha (Rp 392.500.000), padi rawa 500 ha (Rp 1.022.500.000), beras apung 500 styrofoam (Rp 114.105.000), benih padi inbrida 500 ha (Rp 137.500.000). Kemudian bantuan insektisida dan rodentisida (Rp 30.000.000), bantuan kegiatan pemberdayaan penangkar benih padi sawah kelas BP 50 Ha (Rp 63.750.000), BR pasca bencana alam 270 ha (Rp 87.760.000), Asin 3 unit Power Thresers ( Rp 39.000.000), 2 unit fasilitas pompa air (Rp 60.000.000), dan 1 unit husker polisher (Rp 120.000.000).
HAK CIPTA © Berita ANTARA Kalimantan Selatan 2023