Gunung Halau-halau adalah sebuah gunung di Pegunungan Meratus di Pulau Kalimantan.
Secara administratif, lokasi Gunung Halau-halau masuk dalam wilayah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) tepatnya di perbatasan tiga kabupaten, yakni Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, dan Kabupaten Tanah Bumbu.
Kemasyhuran Gunung Halau-halau karena merupakan puncak tertinggi di Provinsi Kalimantan Selatan, yakni dengan ketinggian 1.901 meter di atas permukaan laut (mpdl).
Dilansir dari banjarmasin.tribunnews.com, Gunung Halau-halau bisa didaki dengan rute dari Desa Hinas Kiri, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, kemudian ke Desa Kiyu di kaki gunung.
Biasanya para pendaki akan menginap satu malam menikmati desa ini untuk menikmati panorama desa yang begitu sederhana dan indah.
Sedangkan mendaki ke puncak Gunung Halau-halau menjadi tantangan tersendiri bagi penghobi pendakian atau pecinta alam, karena membutuhkan tenaga dan mental ekstra dalam menaklukan jalur pendakian yang terjal.
Pohon Keramat Kariwaya
Dilansir dari travel.tribunnews.com, daya tarik Gunung Halau-halau tidak hanya dari pemandangan hamparan awan yang menawan saat berada di puncak.
Salah satunya adalah keberadaan pohon kariwaya yang merupakan jenis pohon yang mirip dengan pohon beringin dengan akar yang besar dan tinggi.
Para pendaki kerap tertarik dengan keunikan batang pohon ini karena bentuknya yang berlubang seperti gapura besar yang bisa dilewati manusia.
Oleh masyarakat Dayak Meratus yang tinggal di sekitar gunung ini, pohon ini selalu disakralkan.
Pendaki gunung asal Kalimantan Selatan, Ria Lestari mengatakan, suku Dayak Meratus percaya bahwa pohon ini adalah tempat bersemayamnya arwah.
Masyarakat Dayak Meratus dahulu sering bersemedi di puncak gunung ini.
“Mereka bersemedi untuk mendapatkan ilmu mistik tertentu, mempelajari ilmunya di hutan sekitar gunung ini, kemudian bersemedi di puncaknya,” ujarnya.
Hal ini pula yang menyebabkan para pendaki di puncak Gunung Halau-halau harus mematuhi aturan adat yang sangat dijaga dan ditegaskan oleh masyarakat setempat.
Pendakian dan Pengibaran Bendera Merah Putih Setiap 17 Agustus
Dilansir dari laman indonesia.go.id, Gunung Halau-halau juga menjadi titik tertinggi dalam rangkaian Pegunungan Meratus.
Pegunungan Meratus merupakan pusat pertemuan lempeng yang berusia lebih dari 180 juta tahun
Tidak heran jika pegunungan ini tersusun dari hamparan ofiolit tertua di Indonesia yang terdiri dari formasi batuan ultrabasa, metamorf, melange, dan intrusif.
Diperkirakan pegunungan ini terbentuk sejak zaman Paleogen yang diperkirakan berumur Yura, sekitar 150-200 juta tahun yang lalu.
Kini, setiap tahun dilakukan pendakian bersama dan pengibaran bendera Merah Putih di puncak.
Dilansir dari laman wasaka.kalselprov.go.id, sejak tahun 1999, setiap tanggal 17 Agustus ada rombongan yang mendaki dan mengibarkan bendera Merah Putih di puncak Gunung Halau-halau.
Adapun pada 17 Agustus 2023 mendatang, pendakian merah putih akan digelar oleh Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Islam Kalimantan