KLIKSAMARINDA – Seorang nenek pengusaha gula merah yang akrab disapa Haji Gula dari Sulawesi Selatan (Sulsel) ditemukan meninggal dunia, Selasa, 21 Maret 2023.
Jenazah Haji Gula yang berusia 70 tahun tersebut ditemukan di Jalan Kulintang, Gang Cipari, RT 38, Kelurahan Dadi Mulya, Kecamatan Samarinda Ulu, Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) dalam kondisi tak berpakaian di dalam kamar kosnya.
Tim Inafis Polresta Samarinda melakukan proses evakuasi jenazah Haji Gula cukup lama dan dramatis. Pasalnya, posisi jenazah korban tepat berada di belakang pintu masuk.
Selain itu, Tim Inafis juga melakukan olah TKP dan mengamankan sejumlah barang bukti berupa obat dan uang tunai milik korban di lokasi kejadian.
Petugas evakuasi berhati-hati dan terpaksa membongkar jendela kamar korban di lantai dua bangunan semi permanen tidak jauh dari Sungai Karang Mumus Samarinda.
Menurut Ketua RT 38, Kelurahan Dadi Mulya, Sumardjan, almarhumah merupakan warga Sulsel yang sudah lama pulang pergi ke Samarinda untuk berjualan gula merah dengan jumlah berton-ton.
Pada Selasa pagi, 21 Maret 2023, Sumardjan mengaku diminta keluarga korban dari Sulsel untuk mengecek keadaan korban.
Pasalnya, saat itu korban tidak menerima telepon saat dihubungi keluarganya dari Sulsel. Sumardjan kemudian mengecek lewat atap rumah tetangga untuk melihat kamar korban.
“Kok gak enak perasaan. Saya naik lewat rumah tetangga. Di atas atap saya buka jendela. Baru kelihatan di situ. Dia nginap aja di sini. Dia bawa gula dari Sulawesi ke sini. Nanti habis, paling gak sampai seminggu, pulang. Misalnya Rebo datang, nanti Kemis balik lagi,” ujar Sumardjan.
Sebelumnya, jenazah Haji Gula pertama kali ditemukan oleh para pelanggan yang akan membeli gula merah. Namun, sejak pagi menghubungi, korban tidak merespon.
Para pelanggan Haji Gula pun mengecek kamar korban melalui jendela rumah barlantai dua. Saat itulah para pelanggannya melihat pedagang gula merah ini terbaring tanpa menggunakan pakaian di dalam kamar seluas 1.5 x 2.5 itu.
Seorang pelanggan gula merah bernama Kadir mengaku, korban biasanya datang bersama cucunya. Namun pada Minggu itu, korban datang sendiri ke Samarinda.
Korban pada Senin malam itu sempat meminta kepada tukang ojek langganannya untuk mengantarkannya ke dokter praktik untuk memeriksakan tangan kanannya yang sakit. Setelah berobat, korban mengaku tidak ada masalah.
Kadir menyatakan, sejak Senin kemarin dirinya tidak bisa menghubungi korban. Kadir kemudian menyuruh istrinya untuk datang ke rumahnya.
Saat itu, menurut Kadir istrinya masih mendengar suara korban. Kemudian Kadir pun memutuskan untuk datang.
Kadir mengaku sempat berbincang dengan almarhumah pagi harinya tanpa membuka pintu. Setelah itu ia kembali menghubungi almarhumah, namun tak mendapatkan respon.
“Masih sempat komunikasi, tapi gak buka pintu. Dikunci gak mau buka. Saya bilang, “haji sakit, ya? Ayo saya antar ke Sulawesi. Dia bilang gak usah,” ujar Kadir.
Nenek berusia 70 tahun ini kemudian sempat diantarkan tukang ojek untuk berobat karena sakit. Sehari kemudian, nenek penjual gula merah itu ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Almarhumah diketahui baru tiba dari Parepare Sulsel, Minggu 19 Maret 2023 lalu. Korban berbisnis gula merah dari Sulawesi kemudian dijual di Samarinda dengan perjalanan menggunakan kapal laut.
Untuk mengungkap kasus kematiannya, petugas mengevakuasi jenazah korban ke RSU AW Syahranie Samarinda untuk proses visum dan menunggu pihak keluarga almarhumah datang dari Sulsel. (Suriyatman)