Seorang anak berusia 6 tahun berinisial KM asal Desa Pediwang, Kecamatan Kao Utara, Kabupaten Halmahera Utara yang menderita penyakit meningoencefalitis atau radang otak mendapat pertolongan pengobatan dari Presiden Direktur (Presdir) sekaligus pemilik PT Nusa Halmahera Minerals (NHM), Haji Romo Nitiyudo Wachjo, melalui programnya, yakni Haji Robert Peduli Kesehatan Masyarakat (HRP-KesMas).
Kini bocah tersebut sudah berada di Rumah Sakit Umum Pemerintah (RSUP) Prof. Kandouw di Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut), setelah dievakuasi ke oleh tim HRP-KesMas PTNHM dengan menggunakan transportasi udara milik PTNHM, yaitu helikopter pada hari jumat (28/3).
Sebelumnya pasien penderita radang otak sempat menjalani perawatan medis selama empat hari di RSUD Tobelo dan akhirnya diterbangkan ke Manado melalui Bandara Udara Kobok yang dikelola PTNHM menggunakan helikopter milik PTNHM.
Anggota Tim HRP KesMas yang mendampingi pasien ke Manado, dr. Deddy Pranoto, mengatakan, pasien sudah berada di RSUP Prof. Kandouw dan sedang dilakukan penanganan oleh tim dokter di rumah sakit tersebut.
Dalam satu minggu terakhir, tim HRP-KesMas PTNHM sudah melakukan penanganan terhadap dua orang sakit dari Halmahera Utara yang dievakuasi oleh rumah sakit di Kota Manado, karena tim dokter di rumah sakit di Halut menyarankan agar pasien dirujuk ke rumah sakit lain untuk penanganan lebih intensif.
Tim HRP KesMas adalah tim yang dibentuk atas arahan Presdir sekaligus owner PTNHM, Bapak Haji Romo Nitiyudo Wachjo ini untuk memastikan semua warga, terutama di lingkar tambang PTNHM yang sedang sakit parah dan tidak memiliki akses pelayanan kesehatan, mendapatkan perawatan medis sebagaimana seharusnya.
Dalam perjalanannya, banyak juga masyarakat dari luar lingkar tambang yang memerlukan. Sudah sangat banyak orang sakit dari berbagai wilayah di Provinsi Maluku Utara yang juga dibantu oleh Tim HRP KesMas.
Bantuan ini sangat meringankan beban pasien dan keluarga. Tidak sedikit yang harus dievakuasi dari tempat yang sangat jauh untuk sampai ke rumah sakit.
Editor: Zulfikar Saman