KOMPAS.com – Persebaya Surabaya hampir dipastikan tidak bisa memenuhi target finis di posisi tiga besar.
Hal itu terjadi setelah Persebaya gagal di pekan ke-31 Liga 1 2022-2023. Mereka kalah 0-1 dari Persik Kediri di Stadion Brawijaya Kediri, Sabtu (19/3/2023).
Hasil negatif tersebut membuat Persebaya tertahan di posisi sembilan dengan raihan 39 poin. Mereka hampir tidak mungkin naik ke tempat ketiga.
Pasalnya, Persebaya membutuhkan setidaknya 16 poin untuk menggeser Persija Jakarta di posisi tersebut.
Baca juga: Persebaya Kirim Surat Protes Wasit Pertama ke Era PSSI Erick Thohir
Memang, Persebaya masih menyisakan enam pertandingan. Artinya, tim berjuluk Bajul Ijo itu bisa menambah maksimal 18 poin.
Namun, Persebaya nyaris tak mungkin menyalip Persija yang memperebutkan peringkat kedua bersama Persib Bandung. Sebab, mereka berharap Persija selalu kalah di semua laga tersisa.
Pelatih Persebaya, Aji Santoso, realistis dengan kondisi tersebut. Namun, dia menegaskan Persebaya akan terus berjuang hingga detik terakhir.
Yang jelas target 3 besar sudah tidak mungkin lagi, kata pelatih berusia 52 tahun itu.
“Yang penting menurut saya adalah di sisa pertandingan ini kami mencoba yang terbaik,” tambahnya.
Bajul Ijo tidak sepenuhnya gagal musim ini. Target finis di posisi 3 besar sebenarnya merupakan sikap realistis Persebaya yang menjadikan Liga 1 2022-2023 sebagai pondasi awal proyek jangka panjang.
Di musim ini, Aji Santoso dan Persebaya sepakat melatih pemain muda dan pemain senior. Itu menjadikan mereka tim dengan rata-rata termuda di musim 2022-23, yakni 23 tahun.
Baca juga: Aji Santoso: Wasit Sepertinya Ada Dendam Pribadi Terhadap Persebaya…
Harapannya, para pemain yang sekarang menjadi tumpuan untuk meraih prestasi di musim-musim berikutnya.
Hasilnya cukup memuaskan. Mayoritas pemain muda yang diusung semakin matang seiring dengan munculnya beberapa nama yang menjadi idola baru.
Sebut saja Ernando Ari, Rizky Ridho, Koko Ari, Supriadi dan Marselino Ferdinan. Nama yang disebutkan terakhir sudah hijrah ke luar negeri untuk merumput di Divisi Dua Liga Belgia.
Kemudian muncul pemain andalan baru seperti Sho Yamamoto, Alta Ballah, Ahmad Nufiandani, Arief Catur, Riswan Lauhim, Risky Dwiyan, Michael Rumere dan Januar Eka.
Sayangnya, dalam prosesnya Persebaya tidak dihadapkan pada persoalan konsistensi.
Tim memulai 10 pertandingan pertama dengan rekor enam kekalahan, satu seri dan hanya tiga kemenangan.
Baca juga: Hasil Persik Vs Persebaya 1-0, Macan Putih Raih 6 Kemenangan Beruntun
Namun kemudian performa tim mulai menanjak karena hanya menelan satu kekalahan dari pekan ke-11 hingga pekan ke-24. Rinciannya, delapan kali menang, tiga kali seri, satu kali kalah, dan dua pertandingan ditunda.
Tim kebanggaan Bonek pun sempat mencicipi manisnya rekor enam kemenangan beruntun.
Namun, setelah pekan ke-24, performa Rizki Ridho dkk kembali turun. Tim mengalami enam pertandingan tanpa kemenangan dari minggu ke-25 hingga minggu ke-31, dengan rincian empat kekalahan, dua kali imbang, dan satu pertandingan ditunda.
Total Persebaya telah memainkan 28 pertandingan. Hasilnya, Bajul Ijo meraih 11 kemenangan, enam seri, 11 kekalahan dan mencetak 40 gol serta kebobolan 38 kali.
TIDAK | Klub | D | M | S | K | -/+ | P |
1 | 31 | 20 | 9 | 2 | 34 | 69 | |
2 | 29 | 17 | 5 | 7 | 10 | 56 | |
3 | 29 | 16 | 6 | 7 | 12 | 54 | |
4 | 30 | 14 | 8 | 8 | 21 | 50 | |
5 | 31 | 14 | 7 | 10 | 5 | 49 | |
Klasemen lengkap |
Informasi:
TIDAK: Peringkat
D: Dimainkan
M: Menang
S: Seri
K: Hilang
-/+: Selisih gol
P: Titik
*Update terakhir Senin (20/03/2023) pukul 16:55 WIB
Dapatkan pembaruan berita terpilih Dan berita terkini setiap hari dari Kompas.com. Yuk gabung di grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link nya lalu gabung. Anda harus menginstal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel Anda.