Harapan Mama Rita dan Anak-Anak Papua
Sektor ekonomi sangat penting bagi perempuan asli Papua (OAP), terutama karena selain membantu keberlangsungan hidup yang lebih baik, juga sangat terkait dengan pendidikan serta pemenuhan gizi anak. Mama Rita, sebagai perempuan OAP, memiliki harapan yang sederhana, yaitu bisa tetap hidup sehat bersama keluarga dan bisa memenuhi kebutuhan dasar terutama bagi anak-anaknya. Baginya, asalkan mereka bisa makan dan sehat, sudah cukup. Meskipun anak-anak di kampungnya tidak sekolah, baginya tidak masalah.
Namun, sejumlah masalah terkait pendidikan dan gizi anak di Provinsi Papua masih menjadi bahan perhatian. Meski angka partisipasi sekolah (APS) di Mimika selalu berada di atas APS Papua, namun untuk rentang usia 16-18 tahun, angka APS tidak sebaik rentang usia 7-12 tahun dan 13-15 tahun. Faktor rendahnya APS di suatu daerah dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk pendidikan orang tua, kesehatan anak, rasio guru, dan faktor ekonomi keluarga.
Di Papua, masih ada siswa yang tidak dapat menikmati pendidikan lebih lanjut, meskipun jumlahnya kecil. Ada juga pedagang OAP seperti Maria yang tidak dapat menyekolahkan anak-anaknya di tempat lain karena jarak yang sangat jauh. Selain itu, pemenuhan gizi anak juga menjadi masalah serius, dengan angka stunting yang masih tinggi di Mimika.
Wakil Bupati Mimika, Johannes Retob, menyarankan agar program pendidikan vokasi harus diterapkan untuk membantu OAP. Orang asli Papua perlu pendekatan yang kontekstual berbasis kebudayaan, sehingga mereka dapat kembali ke alam dan menghidupkan kearifan lokal mereka. Solusi bagi ketimpangan ekonomi harus dilakukan melalui program-program pembangunan yang dilaksanakan dari, oleh, dan untuk masyarakat adat Papua dengan melibatkan pihak gereja, pemuda, dan organisasi perempuan.
Dengan adanya dukungan dari pemerintah dan masyarakat, bukan tidak mungkin harapan Mama Rita dan anak-anak Papua bisa terwujud. Ke depannya, tidak akan ada lagi mama-mama Papua yang menukar motor dengan ladang dan bisa hidup setara dengan sesama dari suku manapun di Indonesia.