Muhammad AzwarCNBC Indonesia
Uang saya
Kamis, 26/01/2023 09:43 WIB
Foto: Ilustrasi karyawan memperlihatkan emas batangan yang dijual di Butik Emas, Sarinah, Jakarta Pusat. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia – Harga emas Antam hari ini (26/01/23) turun menghentikan tren penguatan sejak dua hari lalu yang melayang di harga tinggi. Penurunan ini bertolak belakang dengan harga emas dunia.
Harga emas di butik emas LM Graha Dipta Pulo Gadung berukuran 1 gram terpantau turun dari Rp 5.000 menjadi Rp 1.035.000 per batang.
Sementara harga buyback emas Antam dipatok Rp 941 ribu per gram. Harganya pun naik Rp 5.000 dari perdagangan sebelumnya.
Harga emas Antam yang diperdagangkan bervariasi dari segi ukuran. Untuk lebih jelasnya lihat data harga emas hari ini.
Harga emas Antam yang melandai tidak sejalan dengan kinerja emas dunia karena sudah terlalu mahal mencapai Rp 1.040.000.
Pada perdagangan kemarin, emas dunia ditutup menguat 0,44% menjadi US$ 1.945,93 per troy ounce. Penguatan tersebut terjadi setelah dimulainya babak baru konflik geopolitik Rusia-Ukraina dan melemahnya dolar Amerika Serikat (AS) secara umum.
Jerman dan AS kompak mengirimkan kendaraan tempur lapis baja – tank. AS akan mengirimkan 31 tank Abrams menyusul pengiriman tank Leopard dari Jerman untuk membantu Ukraina melawan Rusia.
Situasi ini membuat emas diburu sebagai tempat yang aman dalam masa perkembangan geopolitik yang memanas.
Di sisi lain, kinerja emas melayang di dekat level terkuatnya dalam sembilan bulan terjadi di tengah melemahnya dolar, karena data ekonomi AS yang lebih lemah, pendapatan perusahaan yang beragam, dan komentar baru-baru ini dari pejabat Federal Reserve mengisyaratkan pengetatan moneter yang kurang agresif. maju.
Gubernur Fed Christopher Waller mengatakan bahwa pergerakan suku bunga yang akan datang dan ekspektasi penurunan inflasi lebih lanjut membuat kebijakan “cukup dekat” menjadi “cukup membatasi”.
Waller juga positif untuk kenaikan 25 basis poin yang lebih kecil pada pertemuan berikutnya. Investor sekarang menantikan serangkaian data AS yang dapat memandu prospek suku bunga, termasuk tingkat pertumbuhan PDB Q4, indeks harga PCE, dan data pendapatan dan pengeluaran pribadi.
Emas sangat sensitif terhadap prospek suku bunga karena suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan biaya peluang memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil, dan sebaliknya.
Penafian: Artikel ini merupakan produk jurnalistik berupa pandangan dari CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan untuk membujuk pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada pembaca, jadi kami tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
(pap/pap)