Tim PenelitiCNBC Indonesia
Uang saya
Sabtu, 31/12/2022 11:30 WIB
Foto: Karyawan menunjukkan emas Antam di gerai Galeri 24 Pegadaian di Jakarta, Senin (5/12/2022). Harga emas batangan di PT Pegadaian stagnan pada perdagangan hari ini, Senin (5/12/2022). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Jakarta, CNBC Indonesia – Harga emas Logam Mulia produksi PT Aneka Tambang Tbk terus melambung menjelang akhir tahun. Pada Sabtu (31/12/2022), menurut data situs resmi PT Antam, Logammulia.com, harga emas batangan seberat 1 gram dijual Rp 1.026.000/bar, harganya naik Rp 6.000.
Kenaikan harga emas Antam melanjutkan tren positifnya. Di sepakan terakhir, emas Antam selalu menguat. Pengecualian terjadi pada Kamis (29/12/2022) di mana emas Antam melemah Rp 2.000.
Dalam sepekan, harga emas Antam naik Rp 20.000 atau 2%.
Pada Senin pekan ini, harga emas Antam masih bergerak di level Rp1.006.000/gram pada Senin lalu menguat menjadi Rp1.008,00/gram pada Selasa dan Rp1.014.000/gram pada Rabu.
Emas sempat merosot ke Rp 1.012.000 per gram pada hari Kamis namun naik dan menguat menjadi Rp 1.020.000/gram pada hari Jumat dan ditutup pada Rp 1.026.000/gram hari ini.
PT Antam menjual emas mulai dari ukuran 0,5 gram hingga 1.000 gram. Harga jual tersebut belum termasuk pajak 0,9% untuk pembelian tanpa menggunakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan 0,45% dengan NPWP.
Sementara itu, pergerakan harga buyback (harga yang digunakan saat menjual emas kembali) juga melonjak Rp. 6.000 menjadi Rp. 926.000/gram.
“Harga jual kembali sama untuk semua pecahan dan tahun produksi,” jelas keterangan di situs Antam.
Lonjakan harga emas Antam mengikuti harga emas internasional. Pada perdagangan pekan lalu, Jumat (30/12/2022), harga emas dunia di pasar spot sempat menyentuh US$ 1.823,78 per troy ounce. Harga logam mulia menguat 0,46% sehari dan 1,44% seminggu.
Penguatan emas didukung oleh inflasi Amerika Serikat (AS) yang semakin melandai dan pelonggaran kebijakan Covid di China. PPengeluaran konsumen pribadi Amerika (PCE) tumbuh 5,5% (tahun ke tahun/yoy) pada bulan November, lebih rendah dari sebelumnya 6,1% (yoy).
PCE yang melandai merupakan katalis positif bagi emas karena bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) diperkirakan akan menekan kebijakan moneternya yang agresif.
Sementara itu, pelonggaran mobilitas di China akan berdampak positif bagi emas karena China merupakan konsumen emas terbesar dunia.
TIM PENELITIAN CNBC INDONESIA
(mae/mae)