Jakarta, CNBC Indonesia – Harga logam mulia menunjukkan kinerja yang gemilang di awal tahun 2023. Inflasi tinggi yang melanda berbagai negara dan harapan agar bank sentral dunia segera menghentikan kenaikan suku bunga menjadi sentimen positif bagi logam mulia. Emas secara tradisional dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi.
Pada hari perdagangan terakhir pekan ini, harga emas dunia di pasar spot ditutup pada level US$ 1.926,57/troy ounce atau menguat 0,33% pada level… poin ke poin dalam tendangan. Rekor ini juga merupakan level tertinggi harga emas dunia dalam sembilan bulan terakhir.
Sejak awal tahun harga emas dunia telah naik 5,60% dan dalam tiga bulan terakhir harganya melonjak hingga 18,36%.
Sebelumnya, harga emas sempat tertekan ketika bank sentral utama dunia menaikkan suku bunga acuan secara agresif tahun lalu. Baru mulai November 2022, harga emas mulai naik setelah ada tanda-tanda bahwa bank sentral, khususnya Amerika Serikat (AS) atau dikenal dengan Federal Reserve (The Fed) melonggarkan kenaikan suku bunganya.
Pada saat yang sama, perak melonjak sekitar 25% menjadi sekitar US$24 per ons. Tahun ini, beberapa analis memperkirakan perak akan kembali menembus US$ 30 per ounce, artinya akan ada kenaikan lagi sebesar 25%.
“Melihat sejarah perak, biasanya terapresiasi sekitar 20% per tahun di mana terjadi inflasi tinggi. Mengingat rekam jejak tersebut, dan harga perak relatif lebih murah daripada emas, saya tidak akan terkejut melihat harga perak mendekati US$30 per ons tahun ini, dan itu akan menjadi perlawanan yang sulit,” kata Jamie Simpson, CEO ABC Bullion CNBC Internasional, Kamis (19/1/2023).
Sementara itu, chief investment officer Swiss Asia Capital, Juerg Kiener, memberikan proyeksi ekstrimnya. Menurut dia, harga emas akan melambung hingga US$ 4.000 per troy ounce pada 2023.
Proyeksi ini didasarkan pada resesi dan pelonggaran kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve (The Fed).
“Emas tidak hanya naik 10-20% tapi akan sangat tinggi. Harga emas bisa menembus US$ 2.500-4.000 per troy ounce tahun depan (2023),” kata Kiener dikutip CNBC International akhir tahun lalu.
Proyeksi ekstrim juga dikeluarkan oleh Saxo Bank. Bank Denmark memproyeksikan harga logam mulia tersebut akan terbang hingga US$ 3.000 per troy ounce.
Untuk diketahui, satu troy ounce setara dengan 31,1 gram. Jika harga emas dunia mencapai US$ 4.000/troy ounce, untuk mencari harga per gramnya, bagi dengan 31,1. Hasilnya US$ 128,6 per gram.
Dengan asumsi kurs tengah Bank Indonesia adalah Rp. 15.113/US$, maka harga emas dunia jika dikonversi ke rupiah bisa mencapai Rp. 1.946.103/gram.
Artinya, jika harga emas dunia melebihi US$ 4.000/troy ounce, maka perkiraan kasar harga emas batangan di dalam negeri bisa mencapai Rp. 2 juta/gram.
TIM PENELITIAN CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Berikutnya
Ibu, Kabar Baik Disini! Harga emas Antam hampir Rp 1 juta
(fsd)