Aulia Mutiara Hatia PutriCNBC Indonesia
Uang saya
Sabtu, 15/10/2022 15:15 WIB
Foto: Dirham Gold Coin (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Jakarta, CNBC Indonesia – Harga Emas Logam Mulia produksi PT Antam Tbk. pada Sabtu (15/10/2022) di butik emas LM Graha Dipta Pulo Gadung terpantau ada penurunan Rp 5.000 per gram menjadi Rp 935.000 per gram.
Sedangkan harga membeli kembali (harga yang dipakai saat jual emas lagi) turun Rp. 5.000 per gram menjadi Rp. 817/gram.
Produksi emas batangan Antam terus menunjukkan tren penurunan setelah menyentuh level tertinggi dalam lebih dari satu bulan sebesar Rp 962.000/bar pada 5 Oktober.
Untuk diketahui, Antam menjual emas mulai dari ukuran 0,5 gram hingga 1.000 gram. Harga jual tersebut belum termasuk pajak 0,9% untuk pembelian tanpa menggunakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan 0,45% dengan NPWP.
Penurunan emas Antam ini mengikuti penurunan emas dunia kemarin yang turun 3,11% dalam sepekan terakhir. Menolak. Inflasi AS yang tinggi masih menjadi sentimen negatif bagi harga emas.
Biro Statistik Tenaga Kerja AS melaporkan inflasi AS sebesar 8,2% (tahun ke tahun/yoy) pada bulan September. Laju inflasi memang lebih rendah dibandingkan bulan Agustus yang tercatat sebesar 8,3% (yoy) namun masih di atas ekspektasi pasar sebesar 8,1% (yoy).
bulanan (bulan ke bulan/mtm), inflasi September tercatat sebesar 0,4% atau meningkat dibandingkan Agustus yang tercatat sebesar 0,1%. Inflasi inti menyentuh 6,6% (yoy) pada September, level tertinggi sejak 1982 atau dalam 40 tahun terakhir.
Inflasi yang tinggi memupus harapan pelaku pasar bahwa bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) akan segera melakukan pelonggaran kebijakan. Dengan inflasi yang tinggi, The Fed bahkan diperkirakan akan menaikkan suku bunga acuannya secara signifikan pada November dan Desember.
Kenaikan suku bunga acuan The Fed akan mendorong dolar AS dan menghasilkan utang pemerintah AS. Kedua faktor ini sama-sama berdampak negatif pada emas.
Penguatan dolar AS membuat emas lebih mahal, membuatnya tidak menarik. Emas juga tidak menawarkan imbal hasil sehingga naik menghasilkan Obligasi pemerintah AS membuat emas tidak menarik.
Analis Kitco Metals Jim Wyckoff mengingatkan emas masih rawan melemah karena The Fed hampir dipastikan akan menaikkan suku bunga secara agresif pada 1-2 November.
“Data inflasi menegaskan bahwa The Fed benar tentang keyakinan mereka bahwa inflasi masih di luar kendali,” kata Wyckoff seperti dikutip dariReuters.
TIM PENELITIAN CNBC INDONESIA
(mengaum)