JAKARTA – Harga emas batangan PT Aneka Tambang (Persero) Tbk atau Antam yang dipantau dari situs Logam Mulia pada Selasa pagi turun Rp 1.000 menjadi Rp 1.084.000 per gram. Sebelumnya pada Senin (20/3), harga emas batangan Antam berada di Rp 1.085.000 per gram.
Sedangkan harga jual kembalimembeli kembali) Emas Antam juga turun Rp 1.000 menjadi Rp 973.000 per gram dibanding harga membeli kembali pada Senin (20/3) senilai Rp 974.000 per gram.
Jadi, ada selisih Rp 111.000 per gram. Artinya, jika ada yang membeli emas dan menjualnya lagi di hari yang sama, maka akan mengalami kerugian Rp 111.000 per gram.
Harga emas Antam membukukan rekor tertinggi pada Sabtu (18/3) Rp 1.088.000 per gram, naik Rp 25.000 dari Rp 1.063.000 per gram sehari sebelumnya. Harga terpantau turun pada Senin (20/3) sebesar Rp3.000 menjadi Rp1.085.000 per gram.
Sebelumnya, emas Antam menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa di level Rp 1.065.000 per gram pada Jumat (7/8/2020).
Di Pegadaian, harga emas Antam hari ini Rp1.128.000 per gram, emas Antam retro Rp1.099.000 per gram, Antam Batik Rp1.284.000 per gram, dan emas UBS Rp1.094.000 per gram.
Di bursa global, harga emas menguat pada akhir perdagangan Senin atau Selasa dini hari WIB (21/3), melanjutkan penguatan untuk sesi kedua berturut-turut seiring berlanjutnya kekhawatiran penularan krisis sektor perbankan global.
Kontrak emas teraktif untuk pengiriman April di divisi Comex Bursa New York, naik US$9,30 atau 0,47% menjadi US$1.982,80 per ounce. Emas diperdagangkan menyentuh tertinggi sesi di US$2.014,90 dan terendah di US$1.970,00.
Emas sempat menembus di atas US$2.000 karena pengambilalihan Credit Suisse oleh UBS memicu kekhawatiran runtuhnya sektor perbankan, memicu permintaan safe-haven emas yang sangat besar.
Krisis Perbankan Dorong Kenaikan Harga Emas
Harga emas telah bergerak cepat sejak krisis perbankan AS meletus lebih dari seminggu yang lalu dengan pengambilalihan dua pemberi pinjaman menengah, Silicon Valley Bank dan Signature Bank, oleh Federal Deposit Insurance Corp. Kedua bank runtuh karena para deposan khawatir tentang solvabilitas kedua bank dan menarik simpanan mereka.
Silicon Valley kemudian mengajukan perlindungan kebangkrutan. Bank ketiga, First Republic Bank juga bermasalah meski menerima suntikan dana tunai US$30 miliar dari konsorsium bank-bank AS.
Krisis perbankan telah menyebar ke Eropa, dengan Credit Suisse Group, salah satu nama terkemuka di perbankan investasi global, harus mencari bantuan dari bank sentral Swiss.
Beberapa investor terburu-buru ke aset safe-haven mereda pada Senin (20/3/2023) setelah bank investasi Swiss UBS mengatakan akan membeli Credit Suisse mitra yang kekurangan likuiditas dan JPMorgan tampaknya membuat kemajuan dalam menyelamatkan First Republic.
“Emas mempertahankan momentum bullishmeskipun turun US$45 dari tertinggi intraday US$2.010, karena harga menunjukkan ketahanan yang diperhitungkan dari terendah US$1.965,” kata Sunil Kumar Dixit, kepala strategi teknis di SKCharting.com.
Investor kini menunggu hasil rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada Rabu (22/3).
Tes bullish Emas berikutnya mungkin datang pada Rabu (22/3/2023) dan mungkin bukan dari keputusan suku bunga Fed, tetapi pernyataan Powell dan rekan-rekan mengenai jalur kenaikan suku bunga ke depan, kata Craig Erlam, analis di platform perdagangan online OANDA .
Indeks dolar AS yang jatuh juga mendukung emas. Dolar melemah pada Senin (20/3/2023) karena para pedagang dengan hati-hati menimbang pengambilalihan Credit Suisse oleh raksasa perbankan Swiss UBS. Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,42% menjadi 103,2828.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei, naik 18,40 sen, atau 0,82%, menjadi US$22,646 per ons. Platinum untuk pengiriman April bertambah $18,20, atau 1,86%, menjadi $996,80 per ons.