IHRAM.CO.ID, JAKARTA — Haji secara bahasa berarti al-qashd, artinya sengaja atau sadar. Ada juga yang mengatakan haji adalah al-‘aud, artinya kembali dan at-tikrar atau berulang kali.
Berdasarkan pengertian haji, bisa dipahami bahwa pelajaran penting dari ibadah haji adalah mengajak manusia untuk selalu sadar bahwa ia berasal dari Allah dan akan kembali kepada-Nya. Kesadaran ini harus terus ada dalam sanubari seorang manusia agar ia berhasil menggapai kebahagiaan hakiki.
Haji juga mengajarkan manusia tentang kesadaran terus-menerus untuk kembali kepada Allah SWT. Mengapa kesadaran kembali ini perlu terus digelorakan? Karena kehidupan dunia itu melenakan dan menggiurkan. Manusia bisa lupa bahwa ia berasal dari Allah dan akan kembali kepada-Nya.
Haji mengajak semua umat manusia agar ingat tentang kesadaran inna lillahi wa inna ilaihi raji’un, sesungguhnya kita berasal dari Allah dan akan kembali kepada-Nya. (QS Al- Baqarah: 156)
Kesadaran berasal dari Allah dan akan kembali kepada-Nya akan mengantarkan manusia kepada kesucian hakiki. Karena itu, orang yang berhaji secara serius dan total akan kembali layaknya bayi yang baru lahir dari rahim ibunya, sebab ia sadar betul akan status kehambaannya di hadapan Allah. Hal ini sesuai sabda Rasulullah SAW.
Abu Hurairah Radhiyallahu anhu berkata, “Saya mendengar Nabi SAW bersabda: Barang siapa yang melaksanakan haji karena Allah dengan tidak berbuat rafas (kata-kata kotor) dan tidak berbuat fusuq (durhaka), dia kembali suci seperti bayi yang baru dilahirkan dari kandungan ibunya (tanpa dosa).” (HR Bukhari dan Muslim).
Kesucian fitrah sebagaimana disebutkan dalam hadis tersebut akan mengantarkan seseorang kepada kenikmatan surga, sesuai sabda Nabi Muhammad SAW.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, Rasulullah SAW bersabda, “Haji yang mabrur tiada imbalan yang setara kecuali surga.” (HR Muttafaq ’Alaih).
Hikmah Umroh
Umroh secara bahasa berarti ziyarah, artinya berkunjung atau bertamu. Orang yang sedang umroh atau haji dikatakan sebagai tamu Allah SWT.
Dari makna itu bisa dipahami bahwa ibadah umroh memberikan pesan kepada umat manusia tentang pentingnya berkunjung dan bersilaturahmi kepada sanak keluarga dan sesama manusia. Terlebih berkunjung dan menyambung tali hubungan kepada Allah SWT.
Hubungan sesama manusia semakin kuat jika ia sering saling sapa dan saling berkunjung. Demikian juga hubungan manusia dengan Allah SWT akan semakin kuat jika ziyarah itu sering dilakukan.
Jika hubungan manusia dengan-Nya kuat, Allah akan mencurahkan rahmat dan anugerah kepadanya. Inilah yang disabdakan baginda Rasulullah Nabi Muhammad SAW.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, Nabi Muhammad SAW bersabda, “Antara satu ibadah umrah dengan ibadah umrah lain merupakan penghapus dosa dan kesalahan yang diperbuat di antara keduanya, dan haji mabrur tidak ada balasannya kecuali surga.” (HR Muttafaqun ‘Alaih).
Penjelasan hikmah haji dan umroh ini dijelaskan dalam buku Tuntunan Manasik Haji dan Umroh yang dikeluarkan Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Ditjen PHU) Kementerian Agama, 2020.