Pasca lebaran dan puncak arus mudik, Dinas Sosial (Dinsos) Banjarmasin masih melakukan pendataan jika ada pendatang baru.
Sebab, setelah Idul Fitri 1444 H diprediksi banyak warga di luar Kalsel yang akan mengadu nasib ke Banjarmasin. Tentu hal ini akan memicu banyaknya pengangguran baru yang tinggal di Banjarmasin.
Terkait hal itu, Kepala Dinas Sosial Kota Banjarmasin Dolly Syahbana mengungkapkan ada kekhawatiran akibat pendatang baru tersebut. Untuk itu, jajaran Dinas Sosial Kota Banjarmasin akan melakukan antisipasi dengan menggelar rapat desa.
Pada musyawarah nanti, setiap kecamatan kepada RT juga bisa melaporkan warganya yang ingin dimasukkan dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
“Langkah ini merupakan salah satu upaya untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan,” ujarnya, Rabu (3/5/2023).
Selain itu, ia juga mengungkapkan saat ini Dinas Sosial Kota Banjarmasin cukup selektif dalam hal DTKS.
Perlu dilihat, apakah jumlahnya bertambah atau tidak. Dari situ, pihaknya juga bisa menyaring apakah ada pendatang baru yang masuk DTKS.
Ia juga mengingatkan agar pendatang baru harus melapor ke RT, yang selanjutnya akan dilaporkan ke kelurahan.
“Dari situ kita kumpulkan datanya. Mengenai orang baru yang domisilinya bukan dari Banjarmasin,” ujarnya.
Lantas, bagaimana jika banyak pendatang baru? Apakah ada kemungkinan dikembalikan ke tempat semula?
Menurutnya selama pendatang baru tidak terlantar, pihaknya masih bisa memaklumi.
Namun jika ternyata terbengkalai, pihaknya berkomitmen akan mengembalikan mereka ke tempat asalnya.
“Kalau ada keluarga, kami hanya berkewajiban mendaftarkannya, bekerja sama dengan Disdukcapil. Kemudian mengantisipasi warga yang mengaku miskin,” terangnya.
“Kalau pendatang baru itu punya pekerjaan di sini ya tidak apa-apa. Kalau tidak, tentu ada tanggung jawab daerah untuk membantu,” imbuhnya.
Disinggung berapa data pendatang baru yang sudah tercatat, Dolly mengaku pihaknya masih mencermati perkembangan yang ada.
“Biasanya datanya datang sebulan setelah lebaran. Apakah ada peningkatan atau tidak. Termasuk apakah pendatang tersebut adalah orang miskin yang membutuhkan bantuan, atau mereka ke sini karena ada pekerjaan,” pungkasnya.