Sekjen PB HMI M. Ichya Halimudin secara langsung melantik pengurus baru Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Tanjung dalam sebuah acara yang berlangsung pada tanggal 15 Juni di Gedung Auditorium Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Tabalong. Setelah pelantikan, Ketua HMI Cabang Tanjung, Makiah segera menggelar dialog publik dengan tema “Pemilih Muda sebagai Agen Demokrasi untuk Mewujudkan Pemilu yang Cerdas”.
Dialog publik ini dihadiri oleh Anggota KPU Tabalong, Muhammad Husin, S.Pd, Anggota Bawaslu Tabalong, Mahdan Basuki, S.Pd dan Koordinator Presidium Majelis Daerah KAHMI, Kadarisman, S.Sos, M.AP. Makiah, Ketua HMI Cabang Tanjung, menyatakan bahwa dialog publik ini merupakan bagian dari rangkaian pelantikan pengurus HMI Cabang Tanjung dan juga sebagai kontribusi dalam edukasi politik dan demokrasi dalam menyambut pemilu dengan cara yang cerdas.
“Kami berharap dialog publik ini dapat memberikan edukasi kepada pemilih muda untuk menggunakan hak politik mereka dengan cara yang cerdas, sehingga dapat menjadi kontribusi dalam menciptakan pemilu yang berkualitas,” ujar Makiah, mahasiswi semester akhir di STIA.
Dialog publik ini berlangsung dengan seru, di mana para peserta yang terdiri dari mahasiswa, kader HMI, siswa sekolah menengah atas, dan masyarakat umum saling berebut untuk mengajukan pertanyaan. Pertanyaan-pertanyaan tersebut mencakup trik menyuarakan pemilu yang bersih dari politik uang tanpa melibatkan orang lain, serta dukungan untuk menjadi pemilih cerdas sekaligus pemilih yang memiliki moral.
“Setuju dengan pendapat Presidium KAHMI Tabalong bahwa kecerdasan saja tidak cukup. Kecerdasan harus sejalan dengan nilai moral, sehingga pemilih muda memiliki akal sehat dan moral yang jernih,” ujar salah satu peserta dialog.
Para peserta juga memberikan apresiasi atas kehadiran KPU dan Bawaslu dalam dialog publik ini, karena hal tersebut menunjukkan kesiapan Tabalong dalam melakukan penyelenggaraan pemilu pada tahun 2024.
Koordinator Presidium KAHMI Tabalong, Kadarisman, menyatakan bahwa pemilih muda dari generasi Z dan Y akan menjadi mayoritas pemilih dalam pemilu 2024, sehingga tidak mengherankan jika partai politik berlomba-lomba untuk mendapatkan dukungan mereka.
“Generasi Z dan Y harus dapat memberikan warna perubahan dalam kualitas pemilu yang lebih baik. Mereka harus menjadi pelopor dalam menentang politik uang, baik pada diri sendiri, keluarga, maupun masyarakat secara luas,” ujar Kadarisman.