Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarmasin mencatat sejumlah wilayah yang terkena dampak parah akibat kabut asap.
Berdasarkan data yang ada, tercatat tiga kecamatan dan sembilan kecamatan terdampak.
Kepala Pelaksana BPBD Banjarmasin Husni Thamrin mengatakan sembilan kecamatan tersebut terpantau cukup parah terpapar kabut asap.
Kemudian posisinya juga berbatasan dengan kabupaten kota tetangga yang cukup banyak terjadi karhutla, ujarnya.
Untuk Kota Banjarmasin sendiri, Husni mengungkapkan terjadi peningkatan titik api. Jika semula 26 titik api, kini menjadi 31 titik api.
Kemudian, luas lahan yang terbakar di Kota Banjarmasin juga bertambah. Jika semula 2,30 hektare, kini menjadi 5,11 hektare.
Beruntung, sejauh ini belum ada kerugian akibat kebakaran hutan dan lahan.
“Yang terbakar hanya lahan atau semak belukar. Tidak sampai ke sawah, perkebunan, atau pemukiman warga,” jelasnya.
Diketahui, wilayah yang paling parah terkena dampak kabut asap adalah Kabupaten Banjarmasin Utara. Meliputi Desa Sungai Andai dan Kuin Utara.
Lalu, Kabupaten Banjarmasin Selatan. Meliputi kecamatan Tanjung Pagar, Pemurus Dalam, Basirih Selatan, Kelayan Timur dan Pekauman.
Berikutnya Kecamatan Banjarmasin Timur meliputi Desa Sungai Lulut dan Banua Anyar.